Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Tak Tolak AHY Jadi Cawapres Anies, Surya Paloh: Dia Adik Saya

Kompas.com - 31/08/2023, 23:59 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengaku tidak pernah menolak Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

Pernyataan ini Surya sampaikan saat merespons pihak Partai Demokrat yang merasa terkhianati karena Nasdem disebut memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies.

“Saya tidak pernah menyatakan tidak setuju kepada Mas AHY, sungguh saya harus katakan itu,” ujar Surya Paloh saat ditemui awak media di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Anies Setuju Muhaimin Jadi Cawapres, Demokrat: Rentetan Pengkhianatan!

Surya bahkan menyebut AHY merupakan adiknya. Menurut dia, sebagai anak muda, AHY merupakan sosok yang diharapkan menjadi bintang yang sedang naik daun.

“Apalagi di dalam publik tulisan, dia adik saya. AHY sebagai seorang adik,” tutur Surya.

Meski demikian, Surya mengaku tidak mengetahui apakah di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Nasdem, Demokrat, dan PKS, ada pihak yang tidak sepakat AHY menjadi pendamping Anies.

Menurut dia, struktur kepengurusan partai di KPP begitu sederhana jika dibandingkan partai tingkat nasional lainnya.

Baca juga: Sudirman Said Ungkap Anies Ajukan Nama AHY ke Koalisi, Diminta Nasdem Tunda Dulu

“Saya belum dikasih teleskop sama Anda bagaimana saya bisa cek satu persatu ini faksi 1, faksi 2, faksi 3 (ada yang tidak setuju AHY cawapres Anies),” kata Surya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menilai Surya Paloh dan Anies mengkhianati kesepakatan pembentukan KPP.

Riefky mengungkapkan, Surya Paloh telah sepakat dengan Anies Baswedan menunjuk Muhaimin sebagai bakal calon wapres.

Demokrat menilai, langkah Anies dan Nasdem telah mengkhianati kesepakatan pembentukan KPP. Pihaknya juga menilai mereka telah mengambil keputusan sepihak menyetujui kerja sama dengan PKB.

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” tutur Riefky dalam keterangannya.

Riefky menyebut, Anies sebagai pihak yang mendapatkan mandat telah memilih AHY sebagai cawapresnya.

Sebab, AHY dinilai memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam KPP. Meski didesak banyak pihak mengenai kepastian nasib KPP, Anies sampai saat ini tak kunjung mengumumkan cawapresnya.

“Karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi,” ujar Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com