Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif LRT Jabodebek Rp 5.000 Selama September, Setelah Itu Maksimal Rp 20.000

Kompas.com - 28/08/2023, 12:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Muhammad Risal Wasal mengatakan, tarif Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sebesar Rp 5.000 berlaku selama September 2023.

Setelahnya, tarif LRT akan menyesuaikan jarak tempuh perjalanan masing-masing penumpang.

Hal tersebut sesuai dengan pemberian public service obligation (PSO) sebagai subsidi tarif LRT.

Baca juga: Kereta Masih Kurang, Penumpang Harus Tunggu hingga 20 Menit untuk Naik LRT Jabodebek

"(Tarif) LRT Rp 5.000 selama September. Setelah itu, maksimal Rp 20.000 bukan Rp 5.000 lagi, tetapi menyesuaikan jarak (tempuh) dan maksimal Rp 20.000," ujar di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Meski demikian, kata Risal, besaran tarif maksimal Rp 20.000 juga merupakan hasil subsidi oleh pemerintah.

Namun, dia enggan menjelaskan berapa persentase perbedaan PSO untuk tarif LRT Rp 5.000 dan Rp 20.000.

Risal hanya mengakui besaran PSO untuk tarif Rp 5.000 diakuinya besar.

Baca juga: Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi, Menhub: Berkat Beliau, Kita Mengoperasikan LRT Jabodebek

"Besarlah pastinya kan, kan bisa diitung yang kalau Rp 5.000. Terlepas dari itu yang penting masyarakat bisa naik kereta api aman, murah, lancar," jelasnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa pagu subsidi tarif LRT sebesar Rp 66 miliar untuk operasional sejak saat ini hingga satu tahun mendatang.

Sebelumnya, pada Senin pagi, Presiden Joko Widodo meresmikan moda transportasi kereta api ringan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang BNN, Jakarta Timur.

Presiden menyebutkan, LRT sepanjang 41,2 kilometer tersebut dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun.

Baca juga: Kereta Masih Kurang, LRT Jabodebek Hanya Beroperasi sampai Pukul 20.00 Selama Dua Pekan ke Depan

"Hari ini alhamdulillah LRT juga sudah siap dioperasikan, baik yang dari Harjamukti di Cibubur dan dari Bekasi ke Jakarta sepanjang 41,2 kilometer dan menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun," ujar Jokowi.

Kehadiran LRT ini melengkapi deretan moda transportasi massal yang dibangun oleh pemerintah di ibu kota dan sekitarnya setelah Moda Raya Terpadu (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), TransJakarta, hingga kereta bandara.

Presiden Jokowi berharap dengan hadirnya moda-moda transportasi massal tersebut, masyarakat bisa beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal sehingga bisa mengurangi kemacetan di ibu kota dan sekitarnya.

Baca juga: Sudah Diresmikan Jokowi, LRT Jabodebek Belum Beroperasi Penuh, Hanya sampai 20.00 WIB

LRT Jabodebek sendiri memiliki 18 stasiun dalam dua rute pelayanan, yakni Cibubur Line dan Bekasi Line.

Cibubur Line melayani perjalanan dari Stasiun Harjamukti di Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Dukuh Atas di Jakarta dan melintasi 12 stasiun pemberhentian dengan jarak tempuh 24,3 kilometer.

Sementara itu, Bekasi Line melayani perjalanan dari Stasiun Jati Mulya di Kabupaten Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas dan melintasi 14 stasiun pemberhentian dengan jarak tempuh 27,3 kilometer.

Baca juga: Sudah Diresmikan Presiden Jokowi, LRT Jabodebek Baru Bisa Dinaiki Masyarakat Pukul 14.00 WIB

Kepala Negara pun berharap masyarakat bisa berbondong-bondong menggunakan moda transportasi LRT, terutama bagi mereka yang berada di sekitar Cibubur, Bekasi, dan sekitarnya.

"Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT, baik dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya sehingga kemacetan di jalan bisa kita hindari dan juga polusi bisa kita kurangi," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com