JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan bahwa faktor melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo akan meningkatkan elektoral para bakal calon presiden.
"Hasil survei mengungkapkan, siapa pun sosok calon presiden yang bersaing dalam pemilu kali ini, mereka akan lebih banyak mendapat insentif elektoral jika keberlanjutan program kerja kabinet pemerintahan Jokowi menjadi pilihan program kerja," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 18,1 Persen Responden Bakal Pilih Capres yang Direkomendasikan Jokowi
Sebaliknya, para bacapres menghadapi ancaman disinsetif elektoral jika mereka menafikan capaian kinerja kabinet selama ini.
Simulasi pada tiga sosok bacapres menunjukkan potensi peningkatan elektabilitas jika mereka memilih melanjutkan program pemerintahan Jokowi.
Survei mencatat, elektabilitas kepada Ganjar Pranowo berada di angka 36,9 persen jika memilih melanjutkan program kerja kabinet pemerintahan Jokowi.
"Sebaliknya, jika Ganjar menanggalkan keberlanjutan program kerja kabinet, dukungan menyusut, tinggal 30 persen," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Sosok Capres dan Cawapres Jadi Pertimbangan Utama Pemilih pada Pilpres 2024
Bagi Prabowo Subianto, dengan mengusung komitmen keberlanjutan program kerja kabinet, ketua umum Partai Gerindra itu meraih 35,4 persen dukungan.
Akan tetapi, dukungan publik terhadap Prabowo akan berkurang menjadi 27,8 persen jika memilih tidak melanjutkan program pemerintahan.
Situasi serupa dialami oleh Anies Baswedan yang selama ini mengangkat narasi perubahan dari pemerintahan Jokowi.
"Pilihan untuk meneruskan program kerja pemerintahan Jokowi berpotensi meningkatkan elektabilitas Anies hingga sekitar 7 persen ketimbang sebaliknya, yakni tidak melanjutkan program kerja kabinet sekarang," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Anies Dinilai Kuat di Isu Ekonomi, tapi Tak Ungguli Ganjar dan Prabowo
Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.