JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo bercerita bagaimana ia membawa politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko untuk bertemu Prabowo Subianto pada Juli lalu.
Mulanya, Hashim mengaku ragu membawa Budiman ke Prabowo lantaran khawatir Budiman berlaku serupa Ratna Sarumpaet pada 2018.
"Saya yang bawa ke Pak Prabowo karena waktu itu saya dengar Pak Budiman mau dukung Pak Prabowo," kata Hashim saat menjadi pembicara di acara pembekalan relawan Prabowo, secara daring, Kamis (10/8/2023).
"Saya ragu-ragu, apakah ini benar atau tidak. Aduh jangan-jangan ada hoaks. Saya ingat hoaks yang namanya Ratna Sarumpaet," ujar dia lagi.
Baca juga: Adian Napitupulu Ungkap Banyak Aktivis 98 Kecewa dengan Budiman Sudjatmiko Usai Temui Prabowo
Saat itu, menurut dia, Ratna membohongi Prabowo dengan narasi telah dianiaya.
Prabowo saat itu sempat ikut menyebarluaskan informasi penganiayaan terhadap Ratna, tetapi kemudian Ketua Umum Gerindra ini meminta maaf karena ikut menyebarluaskan kabar bohong tersebut.
"Pak Prabowo secara sengaja dijebak. Saya bisa katakan, saya saksi hidup Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu dan Pak Prabowo sampai sekarang menyesal," ungkap adik Prabowo ini.
Berkaca hal itu, sempat timbul keraguan di diri Hashim. Ia bertanya dalam dirinya apakah Budiman yang akan dia bawa ke Prabowo akan turut menjebak Prabowo nantinya atau tidak.
Akan tetapi, akhirnya Hashim percaya bahwa Budiman sungguh-sungguh ingin bertemu dan mendukung Prabowo.
Baca juga: Hashim Yakin Budiman Sudjatmiko Ikhlas Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Menurut dia (Budiman) untuk saat ini masa depan yang akan rentan dan rawan dan penuh bahaya untuk bangsa Indonesia, dia berkesimpulan Prabowo adalah pemimpin yang tepat. Capres yang tepat dibandingkan yang lain-lain. Itu kata dia," ujar Hashim.
Ia lantas mengungkap kemungkinan Prabowo dan Budiman berada dalam satu panggung yang sama.
Momen itu, menurut Hashim, menjadi penanda bahwa Budiman mendukung secara resmi Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
Budiman Sudjatmiko bertemu Prabowo di kediaman Prabowo pada Selasa (18/7/2023).
Budiman mengaku terbiasa bersilaturahmi atau komunikasi dengan siapa saja, termasuk tokoh politik seperti Prabowo.
"Ngobrol dengan orang-orang partai DPP juga biasa aja. Masih komunikasi kok, jadi enggak ada masalah," kata Budiman saat dihubungi, Kamis (20/7/2023).
Ia juga menekankan bahwa diskusi dengan siapa pun merupakan hal biasa yang ia lakukan.
Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Budiman Sudjatmiko yang Temui Prabowo Subianto
Meskipun, ia juga tak menampik adanya aturan partai yang mengharuskan kebebasan Budiman sebagai kader PDI-P dibatasi.
"Diskusi dengan banyak kalangan itu biasa. Baik yang terekspos dan tidak terekspos," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.