JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penerbang tempur TNI Angkatan Udara (AU), Mayor Pnb Dedi "Kingbee" Andres, berkesempatan menjajal jet tempur Rafale dari AU Perancis yang sedang singgah di Indonesia.
Dedi “Kingbee” yang merupakan penerbang dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, menjajal menerbangkan Rafale dari backseat atau kursi belakang.
Selama tiga jam penerbangan, Dedi dan pilot AU Perancis melaksanakan misi Air to Air Refueling (AAR) menggunakan pesawat tanker A-330 MRTT.
Baca juga: TNI AU Yakin Pilot Tempur Indonesia Butuh Waktu Kurang dari 100 Jam Kuasai Jet Rafale
Misi AAR ini juga melibatkan tiga pesawat tempur F-16 TNI AU dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi di area latihan Lanud Iswahjudi, Jawa Timur, pada Selasa (25/7/2023).
“Selama tiga jam penerbangan, banyak kecanggihan Rafale yang dilihat dan dirasakan langsung oleh "Kingbee", mulai dari desain kokpit pesawat yang begitu ideal, mesin pesawat yang powerful, dan sistem avionik pesawat yang begitu canggih,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma R Agung Sasongkojati dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Agung mengatakan, “Kingbee" juga menceritakan pengalamannya saat Rafale mampu mengunci (lock) tiga pesawat F-16 dari jarak 80 NM atau 140 kilometer yang sedang take off dari Lanud Iswahjudi.
Dalam jarak 40 NM atau 70 kilometer, kamera di hidung kiri pesawat sudah bisa menampilkan secara visual ketiga pesawat yang terkunci tersebut dalam screen display di kokpit.
“Dedi juga mengakui kemampuan sistem radar pesawat Rafale yang dapat melacak 40 target dan mengunci enam target secara bersamaan. Demikian juga dengan kemampuan electronic warfare dan data link yang sangat signifikan,” ungkap Agung.
Rafale juga mampu melakukan Air Combat Manuver dengan baik, termasuk untuk Beyond Visual Range, Air to Air maupun Air to Ground.
Baca juga: Ungkap Kendala Terbang di Indonesia, Pilot Jet Tempur Rafale: Lalu Lintas Udara Jakarta Sangat Padat
Saat ini, AU Perancis memamerkan jet tempur Rafale di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dalam misi Pegase 2023.
Diketahui, jet tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation itu dipesan Indonesia untuk memperkuat TNI AU.
Dalam misi Pegase 2023, AU Perancis sebenarnya membawa total enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat angkut Airbus A400M, dan tiga pesawat tanker A-330 MRTT.
Namun, berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu kemarin, baru ada dua unit Rafale dan satu A-330 MRTT. Pesawat lain akan tiba di Lanud Halim secara bertahap.
Baca juga: Saat AU Perancis Pamerkan Jet Tempur Rafale yang Akan Dibeli Indonesia di Lanud Halim...
Leader misi Pegase 2023 Letkol Henri mengatakan, Rafale yang dipamerkan itu telah digunakan AU Perancis sejak 2006.
“Jadi dalam operasi ini, kami ingin memperdalam kemitraan, kerja sama di kawasan Pasifik dan Indonesia, tentu saja untuk memperdalam mitra dengan TNI,” kata Henri.
Misi Pegase 2023 sekaligus kelanjutan dari persinggahan misi Jeanne d'Arc 23 dan latihan Garda Guerrier, serta pemberdayaan industri aeronautika pertahanan Perancis.
Rencananya, AU Perancis akan melaksanakan sejumlah kegiatan bersama dengan TNI AU hingga Minggu (30/7/2023).
Selain Indonesia, AU Perancis juga mengunjungi Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Qatar, dan Djibouti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.