Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal "Backseat” Rafale, Seorang Penerbang TNI AU Bisa Kunci 6 Target Bersamaan

Kompas.com - 27/07/2023, 14:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penerbang tempur TNI Angkatan Udara (AU), Mayor Pnb Dedi "Kingbee" Andres, berkesempatan menjajal jet tempur Rafale dari AU Perancis yang sedang singgah di Indonesia.

Dedi “Kingbee” yang merupakan penerbang dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, menjajal menerbangkan Rafale dari backseat atau kursi belakang.

Selama tiga jam penerbangan, Dedi dan pilot AU Perancis melaksanakan misi Air to Air Refueling (AAR) menggunakan pesawat tanker A-330 MRTT.

Baca juga: TNI AU Yakin Pilot Tempur Indonesia Butuh Waktu Kurang dari 100 Jam Kuasai Jet Rafale

Misi AAR ini juga melibatkan tiga pesawat tempur F-16 TNI AU dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi di area latihan Lanud Iswahjudi, Jawa Timur, pada Selasa (25/7/2023).

“Selama tiga jam penerbangan, banyak kecanggihan Rafale yang dilihat dan dirasakan langsung oleh "Kingbee", mulai dari desain kokpit pesawat yang begitu ideal, mesin pesawat yang powerful, dan sistem avionik pesawat yang begitu canggih,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma R Agung Sasongkojati dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Agung mengatakan, “Kingbee" juga menceritakan pengalamannya saat Rafale mampu mengunci (lock) tiga pesawat F-16 dari jarak 80 NM atau 140 kilometer yang sedang take off dari Lanud Iswahjudi.

Dalam jarak 40 NM atau 70 kilometer, kamera di hidung kiri pesawat sudah bisa menampilkan secara visual ketiga pesawat yang terkunci tersebut dalam screen display di kokpit.

“Dedi juga mengakui kemampuan sistem radar pesawat Rafale yang dapat melacak 40 target dan mengunci enam target secara bersamaan. Demikian juga dengan kemampuan electronic warfare dan data link yang sangat signifikan,” ungkap Agung.

Rafale juga mampu melakukan Air Combat Manuver dengan baik, termasuk untuk Beyond Visual Range, Air to Air maupun Air to Ground.

Baca juga: Ungkap Kendala Terbang di Indonesia, Pilot Jet Tempur Rafale: Lalu Lintas Udara Jakarta Sangat Padat

Saat ini, AU Perancis memamerkan jet tempur Rafale di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dalam misi Pegase 2023.

Diketahui, jet tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation itu dipesan Indonesia untuk memperkuat TNI AU.

Dalam misi Pegase 2023, AU Perancis sebenarnya membawa total enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat angkut Airbus A400M, dan tiga pesawat tanker A-330 MRTT.

Namun, berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu kemarin, baru ada dua unit Rafale dan satu A-330 MRTT. Pesawat lain akan tiba di Lanud Halim secara bertahap.

Baca juga: Saat AU Perancis Pamerkan Jet Tempur Rafale yang Akan Dibeli Indonesia di Lanud Halim...

Leader misi Pegase 2023 Letkol Henri mengatakan, Rafale yang dipamerkan itu telah digunakan AU Perancis sejak 2006.

“Jadi dalam operasi ini, kami ingin memperdalam kemitraan, kerja sama di kawasan Pasifik dan Indonesia, tentu saja untuk memperdalam mitra dengan TNI,” kata Henri.

Misi Pegase 2023 sekaligus kelanjutan dari persinggahan misi Jeanne d'Arc 23 dan latihan Garda Guerrier, serta pemberdayaan industri aeronautika pertahanan Perancis.

Rencananya, AU Perancis akan melaksanakan sejumlah kegiatan bersama dengan TNI AU hingga Minggu (30/7/2023).

Selain Indonesia, AU Perancis juga mengunjungi Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Qatar, dan Djibouti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com