Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Batasan Kebebasan Bicara di PDI-P, Budiman Sudjatmiko: Saya Biasa Diskusi dengan Banyak Kalangan

Kompas.com - 20/07/2023, 11:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko menanggapi santai adanya aturan partai yang mengatur soal pembatasan bicara semua kader.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengingatkan soal aturan partai tentang kebebasan berbicara setiap kader.

"Kalau saya kan biasa diskusi dengan banyak kalangan. Diskusi dengan banyak kalangan itu biasa," kata Budiman Sudjatmiko saat dihubungi, Kamis (20/7/2023).

Budiman menjelaskan bahwa ia terbiasa diskusi dengan berbagai kalangan, termasuk saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 18 Juli 2023 lalu.

Baca juga: Ketika Prabowo Kaget Saat Budiman Sudjatmiko Sebut Mereka Dulu Pernah Berhadapan

Menurutnya, diskusi dengan Prabowo memang diketahui oleh awak media. Tetapi, ada pula diskusi yang tidak terlihat oleh publik.

"Baik yang terekspos dan tidak terekspos. Itu kan pernyataan di media," ujar Budiman Sudjatmiko.

Budiman juga mengaku sudah mengetahui rencana DPP PDI-P memanggil dirinya imbas berdiskusi dengan Prabowo.

Namun, ia menunggu pemanggilan itu dilakukan secara resmi. Sebab, Budiman mengaku hanya mendengar rencana pemanggilan itu melalui media massa.

"Nanti tinggal kita lihat saja pemanggilannya kapan. Saya it's oke, enggak ada masalah (dipanggil). Biasa saja," katanya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Tak Masalah Dipanggil PDI-P Usai Temui Prabowo

Bahkan, menurutnya, diskusi dengan DPP PDI-P juga biasa dilakukan. Untuk itu, Budiman mengaku tidak takut menghadapi pemanggilan oleh DPP PDI-P.

"Iya (siap dipanggil). Yang saya enggak siap itu kalau misalnya saya dipanggil KPK. Ngapain dipanggil KPK, wong enggak korupsi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Komarudin mengingatkan aturan partai soal kebebasan berbicara itu ketika memanggil politikus PDI-P Effendi Simbolon pada 10 Juli 2023.

Saat itu, Effendi Simbolon dipanggil karena menyebut Prabowo cocok menakhodai Republik Indonesia (RI).

Komarudin lantas mengingatkan Effendi sudah masuk sebagai kader PDI-P. Sementara partai disebut mengatur kebebasan berbicara setiap kadernya.

"Itu yang saya warning di dalam (saat klarifikasi). Ketika kau menjadi anggota partai, maka seluruh kebebasanmu diatur oleh partai. Tidak bisa lagi sebebas-bebasnya. Kalau mau bebas jangan di partai," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Baca juga: Sambangi Prabowo di Kertanegara, Budiman Sudjatmiko: Cocok dengan Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com