MADINAH, KOMPAS.com - Suhu di Madinah menembus 48 derajat celsius. Angka ini diperkirakan suhu terus naik ke depan hingga puncak panas berakhir.
Yendra Al Hamidy, Kasi Bimbingan Ibadah Daker Madinah mengatakan, tingginya suhu di Madinah membuat pihaknya makin getol mensosialisasikan kesehatan dan kemudahan beribadah.
Seperti jemaah haji lansia dan risiko tinggi diminta tidak memaksakan diri keluar hotel menuju Masjid Nabawi atau berziarah ke berbagai lokasi.
Baca juga: 663 Jemaah Haji Dipulangkan Lebih Cepat ke Indonesia
"Kami dari layanan bimbingan ibadah terus menyampaikan ke seluruh petugas Bimbad sektor dan konsultan ibadah sektor, untuk sosialisasi agar jemaah jangan memaksakan melaksanakan ibadah sunah yang menimbulkan efek terhadap fisiknya," papar Yendra di Madinah, Jumat (14/7/2023).
Termasuk untuk ziarah ke Raudhah atau makam Rasulullah. Ziarah ini diprioritaskan bagi jemaah yang sehat atau tidak risiko tinggi.
"Masuk ke raudhah haus antre. Dan antrenya dua jam sebelum masuk sudah harus siap. Kalau siang, cuaca panas, menunggu lama. Ini jadi perhatian layanan Bimbad. Kecuali, ada yang mendampingi," tambahnya.
Baca juga: Pemerintah Arab Saudi dan Pengelola Nabawi: Kami Sangat Mencintai Umat Islam Indonesia
Bagi lansia, jemaah haji tidak sehat, dan berisiko tinggi disarankan beribadah dan berdzikir di hotel. Yendra juga menyarankan jemaah haji tidak memforsir tenaga dengan ziarah ke berbagai lokasi.
Bagaimana jika ada lansia yang tetap ingin ke raudhah? Dia menyebut salah satu solusinya dikondisikan tidak siang hari. Juga, bisa dimasukkan ke rombongan lain.
"Dan ada yang mendampingi. Ini semua dituntut koordinasi luar biasa petugas kloter dengan Bimbad sektor," jelas Yendra.
Terkait langkah antisipasi jemaah nyasar atau bahkan hilang, Yendra menegaskan hal itu menjadi atensi semua petugas haji.
"Bagi yang sudah terindikasi di Mekkah sering nyasar, pernah hilang, akan menjadi pehatian khusus semua elemen layanan petugas daker, sektor, kloter, semua unsur. Kan di kloter sudah terdeteksi siapa yang pernah nyasar, harus dipantau dan memberikan arahan serta perhatian khusus," papar Yendra terkait antisipasi nyasarnya jemaah haji 2023 asal Indonesia di Madinah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.