Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lumpur Lapindo

Kompas.com - 06/07/2023, 00:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tujuh belas tahun berselang, semburan lumpur Lapindo masih terus menyembur ke permukaan.

Semburan pertama terjadi pada 29 Mei 2006 di lokasi pengeboran minyak bumi Sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Tinggi semburan awal mula hanya sekitar 40 meter.

Sumur itu dioperasikan oleh PT Lapindo Brantas Inc (Lapindo), anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk.

Semburan pertama terjadi pada pukul 22.00 WIB tepatnya selang dua hari setelah terjadi gempa di Yogyakarta.

18 Mei 2006

Berdasarkan dokumen rapat teknis PT Lapindo Brantas pada 18 Mei 2006, saat pengeboran mencapai 8.500 kaki, PT Medco Energi sebagai pemegang 32 persen saham Lapindo, sudah memperingatkan agar operator segera memasang selubung pengaman (casing) berdiameter 9 5/8 inci. 

Namun sayangnya peringatan itu diabaikan dan pengeboran terus dilakukan hingga mencapai kedalaman 9.297 kaki.

27 Mei 2006

Hingga kemudian pada Sabtu pagi, 27 Mei 2006, Lapindo kehilangan lumpur atau loss. Penyebabnya karena masuknya lumpur pengeboran yang berfungsi sebagai pelumas. Namun kejadian tersebut bisa ditanggulangi dengan menggunakan LCM (lost-circulation materials).

Sayangnya saat rangkaian alat pengeboran dicabut hingga kedalaman 4.241 kaki muncul letupan gas (well kick). Letupan gas itulah yang membuat alat pengebor keluar sehingga lumpur menjadi naik ke atas.

Kejadian seperti ini biasanya bisa dituntaskan dengan menutup letupan gas dengan kill mud atau lumpur berat yang dapat mematikan aliran.

Mekanik pengeboran dari PT Tiga Musim Mas Jaya, Syahdun memberikan keterangan dalam buku bahwa letupan terjadi karena pecahnya formasi sumur pengeboran.

Bor macet saat akan diangkat ke atas untuk mengganti alat. Karena gas tidak bisa naik melalui saluran fire pit dalam rangkaian pipa bor, gas kemudian menekan ke samping dan akhirnya keluar ke permukaan melalui rawa.

Baca juga: Semburan Lumpur Lapindo dan Utang Rp 2 Triliun yang Belum Terbayar

29 Mei 2006

Lumpur pertama kali menyembur pada Senin pagi, 29 Mei 2006 dengan ketinggian 40 meter pada jarak 150 meter dari lokasi pengeboran. 

6 Juni 2006

PT Lapindo Brantas mulai memberikan air bersih dan pengobatan gratis pada warga terdampak.

7 Juni 2006

Sebanyak 200 personel aparat gabungan dari kantor Kepolisian Resor dan Komando Distrik Militer Sidoarjo membangun empat pos keamanan dan mulai membangun tanggul untuk untuk mengantisipasi melubernya lumpur panas.

10 Juni 2006

Sejumlah warga Desa Siring dan Desa Rona di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjebol tanggul penahan jalan tol Surabaya-Gempol di kilometer 38 hingga 38,200.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com