Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Buka Seluas-luasnya Peluang Rekonsiliasi Megawati-SBY

Kompas.com - 22/06/2023, 14:10 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan, pihaknya membuka diri seluas-luasnya terkait peluang rekonsiliasi antara Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Said lantas mengungkit pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang baru-baru ini terjadi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

"PDI-P membuka diri sejak awal sebagaimana pernyataan Mbak Puan dan pernyataan saya tanggal 7 ketika rakernas. Kami membuka diri seluas-luasnya, bahkan sudah terjadi pertemuan Mbak Puan dengan Ketua Umum Demokrat Bapak AHY," ujar Said saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: 18 Tahun Silam, Awal “Perang Dingin” SBY-Megawati Dimulai…

Said menjelaskan, Megawati dan SBY selaku mantan Presiden pasti memiliki mimpi bersama tentang Indonesia.

Dia pun memberikan rasa hormatnya kepada SBY yang baru-baru ini bermimpi mengenai perjalanan naik kereta bersama Megawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Apa yang disampaikan dalam mimpi beliau itu, itu sesuatu yang indah dan sangat bermakna bagi kepentingan yang lebih luas untuk masyarakat kita," tuturnya.

Meski begitu, kata Said, alangkah lebih baik apabila pertemuan SBY dan Megawati bisa terjadi secara natural, tanpa perlu direkayasa. Sebab, setiap pemimpin pasti memiliki jalur komunikasinya masing-masing.

"Ini kan sudah menyangkut bapak SBY, Ibu Mega, Pak Jokowi, pasti jalannya antar beliau ini ada komunikasinya kan, tidak mungkin pangkat seperti saya akan mengatur-atur pertemuan dan sebagainya, itu jauh dari itu," jelas Said.

Sementara itu, Said menegaskan, tidak ada masalah apa pun antara PDI-P dan Demokrat.

Dia menyebutkan, PDI-P tidak keberatan apabila Demokrat ingin melakukan upaya rekonsiliasi.

"Tidak ada problem apa pun PDI-P dengan Demokrat, clear," imbuhnya.

Hubungan SBY dan Megawati

Hampir dua dekade hubungan Megawati dan SBY renggang. “Perang dingin” seolah terjadi di antara keduanya.

Selama belasan tahun, perjumpaan Megawati dan SBY bisa dihitung jari. Keduanya hanya bertemu di acara-acara resmi, itu pun hanya berjabat tangan dan bertegur sapa sebentar sebelum akhirnya melanjutkan kegiatan masing-masing.

Baca juga: Soal Mimpi SBY, Demokrat Sebut Petunjuk Tuhan untuk Rekonsiliasi dengan Megawati

Kabarnya, ketegangan di antara keduanya bermula dari rivalitas politik menjelang Pemilu 2004.

Sebelum itu, SBY merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong, kabinet yang dipimpin Megawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com