MADINAH, KOMPAS.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta jemaah haji yang belum menggenapkan ibadah sunnah arbain 40 waktu untuk menjalankan jamak taqdim.
Jamak taqdim adalah menggabungkan dua salat fardu untuk dikerjakan bersama-sama pada waktu salat yang pertama. Biasanya, jemaah haji melakukan jamak takdim untuk salat Maghrib dan Isya.
Anjuran tersebut menyikapi aturan dari Pemerintah Arab Saudi yang memberikan batas akhir pemberangkatan jemaah haji dari Masjid Bir Ali pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Di Bir Ali pendorongan yang sudah ditetapkan itu tidak lebih dari pukul 9 malam. Makanya kementerian haji menetapkan tidak ada yang lebih dari pukul 18.00 WAS pemberangkatan dari hotel. Ditambah 30 menit sehingga tidak lebih dari 21.00," ujar Kasi Bimbad Daker Madinah Yendra Al Hamidy, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Cerita Mustiko, Petugas Haji yang Bajunya Kerap Basah Dipipisi Jemaah Lansia
Yendra mengakui, ada beberapa persoalan terkait batas akhir Arbain jemaah haji. Di mana ada jemaah yang batas akhir Arbainnya di Maghrib dan Isya.
"Untuk yang batas akhir arbainnya Maghrib, masih diizinkan Salat Maghrib di Masjid Nabawi. Setelah itu langsung diberangkatkan," ucapnya.
Bagi jemaah haji yang batas akhir arbainnya Isya disarankan jamak taqdim dengan Maghrib. Setelah itu langsung diberangkatkan ke Bir Ali.
"Ini karena aturan dari Arab Saudi pendorongan itu pukul 18.00 normalnya. Sehingga bagi yang arbainnya terakhir Isya berdasarkan aturan tadi maka tidak mungkin mereka melakukan arbain, mengingat aturan pukul 18.00 tadi. Makanya disarankan jamak taqdim," papar dia.
Baca juga: 40 Anggota DPR ke Mekkah untuk Awasi Haji, Disebut Tak Semua Pakai Garuda
Imbauan ini telah disosialisasikan kepada para bimbingan ibadah (bimbad) haji.
"Bagi yang arbainnya Isya maka kita anjurkan mereka untuk ambil jamak taqdim Salat Isya-nya. Sehingga kelonggaran yang diberikan Arab Saudi bisa kita laksanakan, jemaah pun bisa aman," ucap dia.
Dia menegaskan, ibadah jamak taqdim untuk menggenapkan arbain yang dilakukan jemaah haji tetap sempurna.
"Kalaupun tidak sempurna, tidak ada hubungannya dengan sah tidaknya haji karena itu merupakan sunnah ghoira mu'akaddah," ucap dia.
Di sisi lain, Yendra mengatakan, pemberangkatan jemaah haji gelombang 1 ke Makkah dijadwalkan terakhir pada Jumat, 16 Juni 2023.
Namun, terkait dengan adanya jemaah dari kloter tambahan maka ada kemungkinan diperpanjang waktunya hingga Jumat, 23 Juni pekan depan.
"Hari ini baru tiba di Madinah jemaah haji dari embarkasi Banjarmasin (BPN)," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.