Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Pertemuan Puan-AHY, PDI-P: Apa Enggak Boleh?

Kompas.com - 15/06/2023, 09:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat keheranan mengapa rencana pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) begitu ramai diperbincangkan.

Padahal menurut Djarot, komunikasi yang dibangun antarpartai biasa terjadi. Termasuk jika PDI-P berkomunikasi dengan Partai Demokrat.

"Apakah kalau PDI Perjuangan berkomunikasi, Mbak Puan berkomunikasi dengan Mas AHY, apa enggak boleh? Kan boleh juga," kata Djarot dalam acara Satu Meja The Forum yang dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Nasdem Curiga Pertemuan Puan-AHY Bahas Cawapres Ganjar

Djarot menyatakan apa yang kerap disampaikan oleh Puan kepada jajaran PDI-P. Khususnya, bahwa dialog dan komunikasi antar anak bangsa harus selalu dibangun.

"Bahwa untuk membangun bangsa kita ini, ini tidak bisa sendiri sendiri. Ini harus bergotong royong. Inilah esensi dari Pancasila. Satu," tutur Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengaku heran mengapa pernyataan Puan soal nama AHY masuk radar cawapres Ganjar Pranowo lantas menjadi perdebatan.

Padahal, menurut Djarot, AHY wajar masuk radar karena elektabilitasnya yang cukup moncer di sejumlah lembaga survei.

"Begini lho, apa yang disampaikan Mbak Puan itu, apa salah? Bahwa sekarang ini kan banyak bakal calon wakil presiden. Betul enggak? Salah satunya Mas AHY," beber Djarot.

Kendati demikian, pertemuan Puan dan AHY diminta jangan diarahkan bahwa PDI-P akan mengusung pasangan Ganjar-AHY.

Baca juga: Dukung Pertemuan Puan dengan AHY, Ganjar: Kalau Saya Harus Datang, Ya Datang

Djarot mengingatkan bahwa pertemuan Puan dan AHY masih berupa rencana dan belum terjadi dialog antar keduanya.

"Jangan kemudian diturunkan gitu (Ganjar-AHY), kita belum sampai situ, dialog aja belum, komunikasi aja belum," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, Puan pada pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P awal Juni lalu menyatakan bahwa nama AHY masuk radar PDI-P mencari sosok cawapres Ganjar.

Baca juga: Puan Mau Temui AHY, Demokrat Siapkan Karpet Biru untuk PDI-P

Beberapa hari setelah pernyataan itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya kedapatan bertemu di rumah makan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Diakui Riefky, pertemuan itu pun membahas rencana bertemunya Puan dan AHY dalam waktu dekat.

Namun hingga kini belum ada yang bisa memastikan kapan jadwal pasti pertemuan kedua tokoh politik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com