Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan PDI-P Saling Lirik, Mungkinkah Prediksi Anies Dijegal Koalisinya Jadi Kenyataan?

Kompas.com - 13/06/2023, 09:42 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunikasi antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kini menjadi sorotan utama dalam dinamika politik Tanah Air menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

Interaksi kedua partai itu menarik perhatian karena mereka berada di dua kubu yang berseberangan.

Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ketiganya sepakat mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai bakal capres 2024.

Sedangkan PDI-P menetapkan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Baca juga: Tak Khawatir Anies Dijegal, Nasdem: Kalau Terjadi, Kebangetan

Demokrat juga kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didukung PDI-P selama 2 periode ini.

Menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, kedua partai mulanya juga menunjukkan sikap enggan bekerja sama.

Di sisi lain, tokoh sentral Demokrat seperti Susilo Bambang Yudhodoyono (SBY) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga terlibat rivalitas sejak Pilpres 2004 silam.

Megawati bahkan kalah 2 kali dalam Pilpres 2004 dan 2009 dari SBY. Persaingan politik keduanya juga berimbas kepada sikap kedua partai politik itu.

Akan tetapi, kini anak sulung SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhodoyono (AHY), dan anak Megawati, Puan Maharani, mencoba membuat terobosan bagi kedua kubu yang kerap berhadap-hadapan.

Baca juga: Pengumuman Cawapresnya Ditunggu-tunggu, Anies Baswedan: Seru Dong

Mereka seolah hendak meniti jalan yang berbeda dari para orang tua mereka.

AHY dan Puan direncanakan bakal bertemu dan berdialog. Namun, waktu dan tempatnya masih dirahasiakan.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor KPU, Menteng, Jakarta, Minggu (14/5/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor KPU, Menteng, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Sebelumnya Puan sempat menyampaikan kalau AHY masuk dalam daftar nominasi bakal cawapres untuk Ganjar.

Untuk hal itu AHY dan Partai Demokrat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Puan dan PDI-P, serta menghormati keputusan itu.

Di sisi lain, Koalisi Perubahan juga tengah mengalami sedikit gejolak. Hal itu lantaran Demokrat dan AHY mendesak supaya Anies Baswedan segera mendeklarasikan bakal cawapres.

Baca juga: Nasdem: 3 Ketum Partai Koalisi Perubahan Setujui 1 Nama Cawapres Anies

Alasan AHY dan Demokrat adalah percepatan deklarasi bakal cawapres mesti dilakukan guna mencegah elektabilitas Anies menurun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com