Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": 4 Kandidat Cawapres Teratas yang Dinilai Cocok Duet dengan Prabowo

Kompas.com - 24/05/2023, 07:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan ada empat nama yang memperoleh suara di atas 10 persen sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

Keempat nama tersebut adalah Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan.

Menurut hasil survei, ada 14,5 persen responden menganggap Ganjar Pranowo cocok berduet dengan Prabowo. Sedangkan 13,5 persen responden menilai Sandiaga yang cocok menjadi cawapres Prabowo.

Perolehan responden yang memilih Ganjar sebagai pendamping Prabowo meningkat dari 13,5 persen pada Januari 2023. Sedangkan yang memilih Sandiaga naik tipis dari 13,4 persen dalam kurun waktu yang sama.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Bakal Cawapres yang Dinilai Cocok Dampingi Ganjar

Kemudian, Ridwan Kamil mendapatkan suara 10,9 persen. Angka tersebut turun tipis dari survei Januari 2023 sebesar 11,3 persen.

Responden yang memilih Anies untuk mendampingi Prabowo juga turun dari 13 persen menjadi 10,7 persen dalam kurun waktu yang sama.

Sementara itu, nama-nama lain yang disurvei tingkat keterpilihannya untuk mendampingi Prabowo berada di bawah 10 persen, yakni Erick Thohir 7,5 persen; Agus Harimurti Yudhoyono 7,2 persen; dan Puan Maharani 2,9 persen.

Kemudian, Airlangga Hartarto 2,5 persen; Andika Perkasa 2 persen; Khofifah Indar Parawansa 1,5persen; dan Yenny Wahid 0,3 persen. Sedangkan ada 26,79 responden yang menjawab tidak tahu atau rahasia.

Litbang Kompas/RFC/ERN Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Bakal Cawapres

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 43,4 Persen Responden Jawab Tak Tahu Saat Ditanya Kandidat Cawapres

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Untuk diketahui, Prabowo merupakan bakal calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Gerindra.

Namun, Prabowo belum mendapatkan tiket sebagai capres karena perolehan suara Gerindra berada di bawah ambang batas pencalonan presiden pada Pemilu 2019.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Hasil Simulasi Head to Head Bakal Capres Prabowo, Ganjar, dan Anies

Gerindra sendiri kini sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com