Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemanggilan Gibran, Pengamat: Penanda bagi Jokowi, PDI-P Punya Nyali Tegur Presiden dan Keluarganya

Kompas.com - 23/05/2023, 23:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanggilan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka oleh DPP PDI-P setelah pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai menjadi penanda bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, pemanggilan ini berarti PDI-P ingin menunjukkan nyali bisa menegur presiden bahkan hingga keluarganya jika kedapatan melakukan manuver-manuver politik yang tidak sesuai arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Memanggil Gibran pada dasarnya juga bukan untuk Gibran, tetapi penanda untuk Jokowi, jika PDI-P juga punya nyali menegur Presiden dan keluarganya sekalipun," kata Dedi Kurnia Syah kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023) malam.

Baca juga: PKB Harap Jokowi Dukung Prabowo Pasca Bertemu Gibran di Solo

Dedi menilai, pemanggilan tersebut tak hanya ditujukan pada Gibran, melainkan juga kepada Jokowi.

Sebab, menurut Dedi, pertemuan Gibran dan bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berujung pemanggilan itu sudah diketahui sebelumnya oleh Jokowi.

Bahkan, kata Dedi, bisa saja Jokowi yang telah mengatur pertemuan di Solo, Jumat (19/5/2023) itu.

"Ini gambarkan jika Jokowi mulai terbuka memainkan peran dengan dua kaki. Satu sisi di Ganjar, sisi lain di Prabowo, karena Gibran tidak mungkin berseberang dengan Jokowi," ujar Dedi.

Ia pun berpandangan, pertemuan Gibran dan Prabowo jelas bermuatan politis. Apalagi, dengan hadirnya relawan Jokowi-Gibran dalam pertemuan yang terselenggara di sebuah kafe di Solo itu.

Menurut dia, keduanya bukan sebagai Wali Kota Solo dan Menteri Pertahanan ketika bertemu.

"Pertemuan terbuka dengan adanya relawan jelas nuansanya politis, sama halnya hadirnya Jokowi di Musra, itu politis, bukan sebagai kepala negara. Untuk itu, Prabowo dan Gibran pun senada, mereka sebagai politisi," tutur dia.

Baca juga: Manuver Gibran ke Prabowo Dinilai Atas Restu Jokowi, Pengamat: Nabok Nyilih Tangan

Di sisi lain, Dedi menilai PDI-P merasa dirugikan atas aksi Gibran bertemu Prabowo.

PDI-P, kata dia, akan tahu jika sedang dipermainkan relawan.

"Setengah hati Jokowi membela partai tentu akan sangat berimbas," ujar Dedi.

Pertemuan Gibran dan Prabowo terjadi di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat malam.

Prabowo mengaku pertemuan ini diinisiasi olehnya.

Ia juga mengaku terkesan karena disambut dan dijamu dengan baik.

"Ternyata disambut seperti ini, luar biasa. (Permintaan sendiri) ya, karena saya mau mampir. Tidak enak kalau tidak lapor ke Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka)," ujar dia.

Baca juga: Makan Malam bersama Gibran di Solo, Ganjar: Hal Biasa

Gibran pun dipanggil oleh DPP PDI-P pada Senin. Ia dihadapkan dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun ketika dipanggil.

Dialog tertutup selama satu jam pun terjadi dalam pemanggilan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com