Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Din Syamsuddin Jadi Cawapres Anies, Presiden PKS: Sangat Mungkin, Tugas Saya Mencari

Kompas.com - 23/05/2023, 19:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menemui eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) siang.

Dalam pertemuan tersebut, Syaikhu berujar bahwa dia dan rombongan mendatangi sejumlah tokoh untuk mencari calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. 

Adapun PKS bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah deklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden (capres).

Saat ditanya kemungkinan Din Syamsuddin menjadi cawapres Anies, Syaikhu mengaku hal tersebut sangat mungkin.

"Ya sangat-sangat mungkin. Tugas saya sebagai Presiden PKS adalah mencari. Nanti kita akan laporkan ke Majelis Syura siapa-siapa yang nanti akan diusulkan," kata Syaikhu usai bertemu dengan Din di kediamannya, Selasa.

Baca juga: Rombongan PKS Kunjungi Din Syamsuddin, Syaikhu: Mencari Cawapres

Ia menyampaikan, PKS tidak akan memaksakan kader sendiri untuk menjadi pendamping Anies maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan. Namun, jika kader sendiri punya kemampuan dan bisa diterima oleh masyarakat, maka ia tidak segan-segan menyodorkan nama.

"Tapi prinsipnya satu yang tadi saya sudah sampaikan ke Pak Din, yang probability to win-nya itu memang besar kemungkinan untuk menangnya," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Ahmad Syaikhu sempat bercanda dengan Din Syamsuddin terkait tokoh calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.

Mulanya, Syaikhu menyampaikan bahwa dirinya sering berkeliling untuk mencari sosok Cawapres.

"Saya sekarang diamanahi untuk berkeliling ke berbagai elemen bangsa ini, Pak Din, mencari cawapres untuk diusulkan," kata Syaikhu.

Baca juga: Cerita Syaikhu, Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Semalaman, Truknya Hanya Jalan 2 Meter

Usai berbicara demikian, Din Syamsuddin lantas menimpali ucapannya. Din menyebut, mencari sosok cawapres tidak 'berlaku' untuk kunjungan ini.

"Tapi tidak dengan kunjungan ini," ucap Din, disambut tawa para tamu yang hadir.

"Saya itu pikir barangkali salah satunya justru ada di sini. Ha ha ha," timpal Syaikhu.

Lebih lanjut, Syaikhu menuturkan, pihaknya terus berikhtiar mencari cawapres pendamping Anies. Nantinya, usulan nama yang didapatkan PKS ini akan diserahkan kepada Majelis Syura PKS.

"Kita ingin apa hasil kunjungan saya di berbagai kalangan disampaikan kepada Majelis Syura, nanti Majelis Syura yang akan musyawarahkan kemudian mengusulkan ke capres," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com