Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rommy: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Paling Awal Mendekati PPP

Kompas.com - 12/05/2023, 09:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengklaim bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendekati PPP terlebih dahulu.

Rommy menyampaikan itu saat disinggung soal kedekatan PPP dengan keduanya di tengah penggodokan nama kandidat calon wakil presiden (cawapres). Diketahui, PPP tengah melakukan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan, usai ikut mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Dari Rapimnas kemarin, para ketua dewan pimpinan wilayah (DPW) menyampaikan sejumlah nama, bahwa Erick dan Sandi ini yang paling awal mendekati PPP, iya," kata Rommy dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan YouTube, Kamis (11/5/2023) malam.

Baca juga: Sempat Terkendala Administrasi, PPP Resmi Daftarkan 106 Bacaleg ke KPU DKI

Ketika mendekati PPP, ia menjelaskan, keduanya mengaku mendapat endorse dari Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai bakal cawapres. Pernyataan itu, menurutnya, telah disampaikan sejak setahun yang lalu.

"Dan mereka bukan hanya sekadar diendorse dan mereka kemudian mengatakan salah satunya adalah dengan mengumpulkan seluruh partai-partai berbasis Islam. Artinya memang sejak awal plotingnya adalah menjadi figur religius, ya kan," imbuh Rommy.

Setelah itu, Erick dan Sandiaga memang kerap terlihat hadir dalam acara-acara yang digelar PPP. Namun menurutnya Sandiaga lebih intens menghadiri kegiatan PPP, tak hanya acara besar, tetapi juga acara kecil yang diselenggarakan partai.

Baca juga: Mercedes-Benz dan Jaguar Hasil Keringat Sendiri Antarkan Bacaleg PPP ke KPU Kota Bekasi

"Jadi, dua ini yang melakukan penetrasi politik ke basis basis PPP, tapi memang Pak Sandi lebih rajin dan lebih telaten. Artinya, sampai acara yang tidak terlalu besar, beliau hadir," ujar Rommy.

Atas hal itu, menurut dia, wajar apabila Erick dan Sandi muncul paling banyak diusulkan oleh Ketua DPW PPP sebagai bakal cawapres.

Meski demikian, PPP tidak menutup nama-nama lain juga dimunculkan, seperti tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hingga Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Untuk diketahui, saat ini PPP tengah membangun kerja sama politik dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar sebagai capres.

Baca juga: Sandiwara Para Bacaleg PPP di Depan Kantor KPU DKI...

Pembahasan mengenai sosok cawapres disepakati akan dilakukan setelah parpol pengusung Ganjar komplit. Selain PPP dan PDI-P, dua parpol yang diketahui hendak mengusung Ganjar yakni Hanura dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Rommy pun menyebut dalam waktu dekat ada partai politik parlemen yang akan bergabung untuk mengusung Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com