Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Urusan Capres Sudah Selesai, Tinggal Perebutan di Klasemen Cawapres

Kompas.com - 11/05/2023, 09:12 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, perebutan kursi calon presiden (capres) Pemilu 2024 sudah selesai.

Pemilu mendatang akan menghadapkan Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, dan Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Romy, demikian sapaan akrab Romahurmuziy, yang kini masih jadi perebutan ialah kursi calon wakil presiden (cawapres).

“Saya selalu katakan, capres sudah selesai, capresnya adalah Mas Ganjar, Pak Prabowo, dan Mas Anies,” kata Romy dalam acara Gaspol! Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Rommy: KIB Auto Bubar jika PAN dan Golkar Tidak Ikut PPP Soal Capres

Di klasemen cawapres, muncul sejumlah nama. Sebutlah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sejak lama santer diisukan menjadi cawapres Anies Baswedan.

Bersamaan dengan itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga masuk dalam bursa cawapres Prabowo. Namun, belakangan, menguat nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres buat Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Disampaikan langsung oleh Pak Nusron Wahid (Ketua DPP Partai Golkar) bahwa target keduanya Pak Airlangga menjadi calon wakil presiden,” ujar Romy.

“Sampai saat ini pembicaraan yang paling serius dengan Pak Prabowo, jadi Prabowo-Airlangga. Tapi ini akan berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin karena sama-sama bertarget menjadi cawapres,” tuturnya.


Romy pun mengungkap, Presiden Joko Widodo sedianya ingin agar kontestasi Pemilu 2024 berlangsung mudah dan murah. Oleh karenanya, diharapkan hanya ada dua pasang capres.

Pasalnya, jika calon presiden dan wakil presiden lebih dari dua pasang, besar kemungkinan pemilu digelar dua putaran.

Selain mahal dan prosesnya panjang, dikhawatirkan pemilu dua putaran akan menimbulkan keterbelahan yang lebih besar di masyarakat.

Baca juga: Golkar Beri Sinyal Dukung Prabowo Capres, Airlangga Cawapresnya

“Kalau dua paslon ini kan masyarakat tidak berlama-lama terbelah. Tapi kalau tiga paslon ini kan yang pertama belahan jadi 3, kemudian nanti belahan yang kalah dan tidak masuk ronde final dia akan terbelah lagi entah menjadi dua atau mungkin satu kelompok,” kata Romy.

“Jadi terlalu lama kontestasi itu menghabiskan perhatian publik dan energi bangsa hal ini,” lanjut mantan Ketua Umum PPP itu.

Romy mengakui bahwa saat ini partai koalisi Jokowi tengah bergerilya mendekati partai-partai Koalisi Perubahan yang hendak mengusung Anies Baswedan, baik Partai Nadem, Demokrat, maupun PKS.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan misalnya, belakangan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Baca juga: Muhaimin Tak Didaftarkan Jadi Caleg, PKB: Kan Maju Capres di Pilpres 2024

Lalu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendekati “trah Cikeas”, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara, mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang diisukan hendak merapat ke PPP, Sandiaga Uno, belakangan melakukan pendekatan ke PKS.

Romy meyakini, selama pendaftaran capres-cawapres belum dimulai, peta politik masih dapat berubah sekalipun koalisi partai-partai politik telah terbentuk.

“Kan semua baru tahap pacaran, belum juga tunangan, apalagi pernikahan. Jadi ini masih bisa pergeseran-pergeseran (koalisi) ini berlangsung sampai Oktober pendaftaran (calon presiden) nanti,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com