JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menganggap Anies Baswedan dan partai politik (parpol) dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) belum tentu melanjutkan program pembangunan Presiden Joko Widodo.
Sebab, saat ini tingkat elektabilitas Anies sebagai calon presiden (capres) cukup tinggi karena bergerak di kelompok oposisi.
“Mas Anies dapat suara tinggi kan karena mengambil posisi sebagai oposan, dan ceruk itu ada. Kalau kemudian berbalik jadi pendukung (pemerintah) ya itu menghabisi suaranya sendiri. Secara politik namanya tendangan bunuh diri,” tutur Romy dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: PPP Akui Parpol Pendukung Jokowi Gerilya Dekati Koalisi Perubahan: Akrabi Nasdem, Demokrat, dan PKS
Apalagi, lanjut Romy, saat ini Anies dan koalisinya terus menganggap bahwa berbagai proyek pemerintah seperti Kereta Cepat Indonesia - Cina (KCIC) dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merugikan negara.
“Ketika narasi itu terus dan terus disampaikan, dipublikasikan, sebagai bahan materi pidato untuk propaganda, bagaimana kemudian Pak Jokowi dan partai-partai yang ada (koalisi) akan percaya kalau itu besok ketika duduk (jadi presiden) tidak begitu (meneruskan program Jokowi),” papar dia.
Di sisi lain, Romy tak menampik saat ini ada gerakan dari parpol koalisi pemerintah untuk mengajak parpol Koalisi Perubahan untuk berpindah haluan.
Baca juga: JK Dikunjungi Prabowo, Airlangga, dan Cak Imin, Mengapa?
Dalam pandangannya, langkah itu sah-sah saja dilakukan dan mesti terus diupayakan sampai batas akhir pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Kan Pak Luhut mendekati Pak Surya Paloh, kemudian Cak Imin dan Pak Airlangga mendekati Cikeas, kemudian PKS didekati Sandi. Sebelum janur kuning melengkung jangan pernah menyerah,” imbuh dia.
Diketahui saat ini Partai Nasdem dan Presiden Jokowi nampak semakin berjarak. Menyusul tidak diundangnya Surya Paloh dalam pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) pekan lalu.
Kemudian, Anies sempat memuji pembangunan berbagai jalan tol yang dilakukan Jokowi. Namun ia memberikan kritik soal kebijakan subsidi mobil listrik.
Anies juga meminta relawannya berjuang mati-matian, karena lawan yang dihadapi memiliki kekuatan yang besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.