Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Kredibilitas ASEAN Dipertaruhkan dalam Hadapi Konflik Myanmar

Kompas.com - 11/05/2023, 18:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal kredibilitas organisasi Association of South East Asia Nastion (ASEAN) yang sedang dipertaruhkan dalam menghadapi konflik berkepanjangan di Myanmar.

Hal itu disampaikan Jokowi saat konferensi pers bersama wartawan usai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selesai pada Kamis (11/5/2023).

"Terkait Myanmar, pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi. Dan di five point consensus memandatkan ASEAN harus engage (melakukan pendekatan) dengan semua stakeholder," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis siang.

"Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan (dalam konflik Myanmar)," lanjutnya.

Baca juga: Gaya Santai Para Pemimpin ASEAN Saat Nikmati Sunset Labuan Bajo Bareng Jokowi

Situasi konflik di Myanmar masih menjadi perhatian serius negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Persoalan Myanmar disebut tergolong rumit. Ada situasi politik yang dipicu oleh kudeta militer, tetapi ada juga masalah mendasar yang terkait dengan situasi kebangsaan.

Situasi Rohingya sendiri merupakan bagian dari masalah kebangsaan di Myanmar.

ASEAN pun menyerukan kepada pihak Myanmar untuk melakukan dialog dengan pihak-pihak yang berseberangan demi kebaikan bangsa Myanmar secara keseluruhan.

Di dalam forum KTT ASEAN ini, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia siap berbicara dengan siapapun untuk penyelesaian konflik tersebut.

Termasuk dengan pihak junta militer dan seluruh stakeholder di Myanmar.

Langkah tersebut, menurut Jokowi, demi kepentingan kemanusiaan.

Dia pun menekankan, dalam konteks Myanmar, yang penting dipahami bersama adalah engagement (pendekatan) berbeda dengan recognition (pengakuan).

"Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan. Sehingga, saya tadi menyampaikan di pertemuan bahwa kesatuan ASEAN sangat penting," kata Jokowi.

Baca juga: ASEAN Deklarasi Janji untuk Melindungi Pekerja Migran di Kawasan

"Tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN ,dan saya tidak yakin tidak satupun, Saya ulang, saya yakin tidak satupun negara ASEAN menginginkan hal tersebut," kata dia.

Jokowi menambahkan, tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com