JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh buka suara soal kemungkinan dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo setelah tak diajak dalam pertemuan bersama enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Merdeka beberapa waktu lalu.
Namun, Surya tak memberikan jawaban pasti. Dia menyerahkan kemungkinan tersebut ke Jokowi.
“Jangan tanya saya, tanya kepada Pak Jokowi,” ucap Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Ditanya soal Cawapres Anies, Surya Paloh Ingin Lihat Dulu Pendamping Ganjar dan Prabowo
Surya mengaku tak menutup diri dari pihak Istana. Bahkan, jika Istana ingin mengusulkan figur calon wakil presiden (cawapres) buat bakal calon presiden (capres) Nasdem untuk Pemilu 2024, Anies Baswedan, dia mengaku terbuka.
Bos Media Group itu bilang, dirinya bakal mempertimbangkan semua usulan terkait calon pendamping Anies Baswedan.
“Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak, kita tidak konsisten,” ucapnya.
Surya menilai, langkah partainya mencapreskan Anies sejalan dengan kepentingan negara. Dia pun mengeklaim, Nasdem selalu mengesampingkan kepentingan partai dan mengutamakan urusan bangsa.
Oleh karenanya, terkait urusan cawapres sekalipun, Nasdem membuka ruang untuk semua pihak tanpa terkecuali.
“Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak,” tutur dia.
Baca juga: Nasdem Renggang dengan Jokowi Usai Capreskan Anies, Surya Paloh: Apa Salahnya Mencalonkan?
Sebagaimana diketahui, hubungan Jokowi dan Surya Paloh diisukan renggang sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres Pemilu 2024 pada Oktober 2022 lalu.
Jokowi beberapa kali tak menghadiri agenda Nasdem. Surya Paloh juga beberapa kali tak diundang di acara pertemuan dengan Jokowi.
Terbaru, Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik pemerintah yakni Ketum PDI Perjuangan, Ketum Gerindra, Ketum Golkar, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pertemuan di Istana Negara, Selasa (2/5/2023). Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan itu.
Baca juga: Pengamat: Jokowi dan Surya Paloh Punya Pilihan Capres Sendiri, Hubungannya Jadi Kusut
Jokowi terang-terangan menyatakan bahwa tak diundangnya Surya Paloh adalah karena Nasdem sudah punya koalisi sendiri untuk Pemilu 2024.
“Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Atas dinamika ini, Surya Paloh pun ditinggalkan oleh Jokowi. Namun demikian, Surya mengaku menghormati keputusan Jokowi tersebut.
“Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya,” katanya di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
“Dan beliau tidak menganggap lagi Nasdem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” sambung dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.