Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas: Kalau Indonesia Mau Maju, Politiknya Harus Stabil Jangan Bertengkar karena Pemilu

Kompas.com - 04/05/2023, 13:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut bahwa tolok ukur majunya negara bisa dilihat dari politik di dalam negeri.

Menurutnya, jika Indonesia mau menjadi negara maju, maka politiknya harus stabil. Elite masing-masing partai politik (parpol) pun harus akur, tidak saling memenjarakan.

"Jadi, kalau Indonesia mau menjadi negara maju seperti Korea Selatan melompat, kita bisa. Syaratnya, politik dalam negeri ini ya stabil, enggak bertengkar, enggak cebong kampret lagi, kira-kira gitu," kata Zulkifli saat ditemui kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (4/5/2023).

"Akur elite politiknya jangan seperti negara tetangga. Negara tetangga elite politiknya saling memenjarakan. Kalau misalnya (kita) memenjarakan, lah terus kita bangunnya kapan?," ujarnya lagi.

Baca juga: Ditanya Sikap PAN Usai Pencapresan Ganjar, Zulkifli Singgung Pertemuan KIB dan Undangan Presiden

Pria yang karib disapa Zulhas ini mengatakan, agar jangan saling bertengkar di momen pemilihan umum (Pemilu). Ia ingin pemilu justru bersaing secara sehat dan mencerahkan, bukan saling serang antar jagoan masing-masing parpol.

Ia lantas mengingat-ingat kembali Pemilu sebelumnya, yakni di tahun 2014 dan tahun 2019. Zulhas mengatakan, momen pemilu tersebut adalah pemilu yang paling buruk.

Kemudian, ia berharap, Pemilu di tahun depan lebih bagus karena banyak pembenahan.

"Jangan gara-gara Pemilu kita bertengkar. Bersaing boleh, tapi mencerahkan. Bersaing oke tapi produktif. Kita sudah Pemilu paling buruk (tahun) 2014, 2019, jangan lebih buruk lagi. 2024 harus lebih bagus, enggak apa-apa calonnya banyak. Calonnya tiga boleh, empat boleh, dua silakan," kata Zulhas.

Baca juga: Zulhas Mengaku Siap ‘Wira-wiri’ untuk Proses Penjajakan Koalisi Besar

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa semangat akur dan guyub rukun itu menjadi konsen yang telah dilakukannya.

Hal ini,kata Zulhas, tecermin ketika ia menggagas pertemuan bersama para ketua umum partai politik.

Menurutnya, cara tersebut dipilih demi meneguhkan komitmen untuk memajukan Indonesia.

"Komitmen itu komitmen persaingan yang produktif yang mencerahkan, yang bisa membawa kita menjadi tadi negara maju, melanjutkan apa sudah bagus, dan memperbaiki apa yang belum bagus," ujar Zulhas.

Baca juga: Sebut Pertemuan dengan Prabowo Jalan Tengah Hadapi Pilpres 2024, Zulhas: Di Bawah Komando Jokowi

Zulkifli Hasan mengatakan, dengan semangat kebersamaan, Indonesia sudah memiliki segalanya untuk menjadi negara maju.

Di sisi lain, prediksi Indonesia mampu menjadi negara maju sudah disampaikan oleh banyak pihak.

McKinsey, Global Institute, Bank Dunia, dan Bappenas memproyeksi Indonesia mampu menjadi negara dengan PDB terbesar keempat di dunia pada tahun 2045. Syaratnya, harus memanfaatkan bonus demografi yang tinggi pada tahun 2025-2038.

"Di tahun 2025 - tahun 2038 itu bonus lagi top-top-nya bonus demografi kita. Kita punya segalanya untuk menjadi negara maju, kalau kita tidak bertengkar. Gitu saja," kata Zulhas.

Baca juga: Soal Dukungan Capres, Zulkifli Hasan: Ikut Arahan Pak Jokowi, PAN Kalah Dua Kali Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com