Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Mengaku Siap ‘Wira-wiri’ untuk Proses Penjajakan Koalisi Besar

Kompas.com - 08/04/2023, 19:01 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku siap untuk menjadi pihak yang mengupayakan terbentuknya koalisi besar.

Koalisi besar itu tengah dijajaki oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dihuni Gerindra dan PKB, serta Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi PAN, PPP, dan Partai Golkar.

“Saya siap sebetulnya untuk menjadi apa sajalah, ke sana kemari untuk merajut ini. Sehingga bisa menjadi kenyataan ada jalan tengah yang kokoh, yang kuat, untuk memajukan Indonesia,” ujar Zulhas pasca menemui Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023).

Ia menyatakan, koalisi besar dibangun karena pandangan bahwa negara begitu besar dan tak bisa diurus oleh hanya beberapa partai politik (parpol).

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Usung Prabowo sebagai Capres, PAN: Sangat Punya Potensi

Hal itu, lanjut Zulhas, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.

“Saya sebut Koalisi Kebangsaan karena perlu kebersamaan kita untuk memajukan negeri ini,” sebutnya.

“Itu lah salah satu, tentu, semuanya di bawah orkestra, komando, Pak Jokowi,” sambung dia.

Terakhir, ia menuturkan, dua mitranya di KIB, yakni PPP dan Partai Golkar menyambut baik pertemuan antara PAN dan Gerindra.

Zulhas mengklaim peluang untuk membuka koalisi besar semakin terbuka.

Baca juga: Sebut Pertemuan dengan Prabowo Jalan Tengah Hadapi Pilpres 2024, Zulhas: Di Bawah Komando Jokowi

“Mereka senang hati, karena silaturahim ini, pertemuan itu antar pimpinan parpol penting, yang tidak sama bisa saling mengerti, apalagi kalau yang mengerti bisa jadi sama,” imbuh dia.

Diketahui Prabowo juga telah menerima kunjungan dari Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Prabowo pun nampak memiliki kedekatan dengan Jokowi akhir-akhir ini.

Bahkan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut aura Jokowi sebagian telah berpindah ke Prabowo.

Sementara itu, Gerindra, dan PKB belum menemukan titik temu pengusungan capres, dan cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com