Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Kemiskinan Ekstrem Kita Lebih Banyak dari Penduduk Singapura

Kompas.com - 03/05/2023, 22:08 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia lebih banyak ketimbang penduduk Singapura.

Hal itu Muhadjir sampaikan di akhir penjelasan jaring pengaman sosial untuk generasi sandwich yang kini mendominasi pekerja di Indonesia.

"Angka kemiskinan kita juga saat ini masih tinggi yaitu 9,7, kemiskinan ekstrem kita juga masih tinggi walaupun 4 persen, tapi sudah 6 juta (penduduk), lebih banyak dari penduduk Singapura (data 2022 sejumlah 5,9 juta penduduk) yang miskin ekstrem kita," ujar Muhadjir kepada awak media saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Menko PMK Sebut Angkatan Kerja di Indonesia Mayoritas Generasi Sandwich

Awalnya Muhadjir prihatin atas pekerja di Indonesia yang hari ini banyak diisi oleh generasi sandwich yang rentan masuk dalam angka kemiskinan.

Generasi sandwich dimaksud adalah adalah generasi pertama yang memasuki dunia kerja formal. Sedangkan orangtua mereka belum mengenal dunia kerja formal seperti saat ini sehingga tidak memiliki jaminan hari tua.

"Maka ketika anaknya masuk ke dunia industri, dunia perusahaan menjadi pekerja, maka dia harus menanggung, bahkan bukan hanya orangtuanya, tapi sampai (menanggung) kakek-neneknya karena masih hidup," ucap Muhadjir.

Baca juga: Menko PMK Sebut Rest Area yang Tak Nyaman Jadi Catatan Manajemen Mudik Lebaran 2023

Di sisi lain, pekerja yang sudah berkeluarga memiliki tanggung jawab utama menghidupi anak dan istrinya untuk pekerja laki-laki, suami dan anaknya untuk pekerja perempuan.

"Jadi dia seperti sandwich," tutur dia.

Generasi ini dinilai rentan masuk dalam garis kemiskinan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Jika terjadi PHK pada generasi ini, ada kemungkinan keluarga mereka, mulai dari anak, istri, orangtua dan kakek-nenek mereka ikut menanggung akibatnya.

"Karena itu, itulah kita amankan," ucap Muhadjir.

Baca juga: Menko PMK Sebut Mayoritas Buruh adalah Generasi Sandwich, Apa Artinya?

Sebab itu pemerintah kemudian memberikan jaring pengaman sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Ada lima jaring pengaman sosial yang diberikan yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian beasiswa untuk anak yang ditinggalkan.

Kemudian jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kehilangan kerja.

Selain itu, kata Muhadjir, mereka yang terkena PHK bisa mendapatkan kartu prakerja dan juga bantuan berupa pinjaman modal usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com