Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Rest Area Jadi Penyebab Macet, Menko PMK: Harus Dicari Jalan Keluarnya

Kompas.com - 26/04/2023, 20:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengakui kepadatan tempat peristirahatan atau rest area masih menjadi sumber kemacetan pada musim mudik Lebaran tahun ini.

Muhadjir mengatakan, kepadatan rest area menyebabkan kecepatan kendaraan melambat karena ada kendaraan yang hendak masuk ke dalam rest area.

"Yang masih menjadi masalah yang nanti harus segera kita pecahkan itu adalah daya tampung rest area yang harus dicari jalan keluarnya nanti," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

"Karena kelambanan-kelambanan di jalanan itu, karena rata-rata di depan rest area ada yang mau masuk, ada yang mau terus," ujarnya lagi.

Baca juga: Menko PMK Klaim Anjuran Perpanjang Cuti Lebaran Efektif Urai Arus Balik Lebaran

Namun, menurut Muhadjir, masalah itu berpulang ke tangan pengelola masing-masing rest area untuk mengembangkan tempat yang mereka kelola.

Hanya saja, ia juga mengakui bahwa pengembangan rest area tidak efisien secara bisnis di mata para pengelola karena hanya ramai di masa libur Lebaran dan tahun baru.

"Sementara kalau ada yang mau menambah rest area tidak bisa karena sudah ada kontraknya kan, karena itu kita akan coba cari jalan keluar sehingga tahun depan mudah-mudahan bisa lebih nyaman," kata Muhadjir.

Kendati demikian, ia mengklaim, pelaksanaan mudik pada tahun ini secara umum berjalan dengan lancar.

Baca juga: Menko PMK: Mudiknya Lancar, Macet Kecil-kecil

Menurut Muhadjir, tidak ada kemacetan berarti pada musim mudik Lebaran tahun ini yang menjadi perhatian publik.

"Mudiknya alhamdulilah kan lancar, tidak ada insiden yang cukup membikin teman-teman wartawan harus membuat pemberitaan yang besar-besaran, lancar, macet-macet kecil-kecil," ujar Muhadjir.

Baca juga: Menko PMK Sampaikan 3 Catatan Terkait Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com