JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Masinton Pasaribu mengaku dirinya akan "all out" mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
Hal tersebut sebagaimana keputusan partai, meski sebelumnya Masinton masuk ke dalam jajaran politikus banteng yang ingin mengusung Puan Maharani sebagai kandidat bakal capres PDI-P.
"Partai politik, Bu Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P memutuskan Ganjar sebagai capres, maka kami wajib tegak lurus dan sepenuh-penuhnya all out untuk memenangkan Mas Ganjar sebagai presiden," kata Masinton ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies Bersaing Ketat
Anggota Komisi XI DPR ini menilai, perbedaan dalam arah dukungan adalah hal biasa dalam berpolitik.
Menurutnya, hal itu merupakan bagian dinamika berdemokrasi.
"Kami ini sebagai kader partai politik di PDI-P, sejak awal kami ini terbiasa dengan dinamika berdemokrasi, terbiasa dengan perbedaan, terbiasa dengan penyampaian aspirasi," imbuh Masinton.
Sebagai kader partai, Masinton mengaku berkomitmen dengan keputusan Megawati mengusung Ganjar.
Baca juga: Politikus PDI-P: Bakal Capres Definitif Hari Ini Baru Ganjar
Komitmen tersebut, salah satunya berkaitan dengan loyalitas pada keputusan partai melalui ketua umum.
"Kami sudah terbiasa seperti itu dengan dinamika politik. Karena sebagai kader, kami harus punya komitmen loyalitas dan integritas," tegasnya.
Perlu diketahui, dalam beberapa kesempatan, Masinton sempat menyatakan dukungan terang-terangan mendukung Puan untuk diusung sebagai capres.
Dia menilai, Puan Maharani merupakan sosok pemimpin yang lahir dari proses kaderisasi mulai dari tingkat keluarga.
Puan, kata dia, adalah anak dari mantan Ketua MPR Taufik Kiemas dan juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pada saat yang sama, Puan juga merupakan cucu dari Presiden pertama RI Soekarno.
Baca juga: PPP Sebut Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol demi Wujudkan Ganjar-Prabowo, Gerindra: Itu Hoaks
Menurut Masinton, Puan bukanlah sosok yang penuh pencitraan, melainkan setiap tindakannya justru mengalir apa adanya.
"Kemudian kepemimpinan yang memang lahir dari proses pengkaderan, bukan lahir karena situasi, momentum, ngepop apa segala macam, tidak," kata Masinton dalam diskusi bertajuk "Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani", di Cikini, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
"Beliau dikader oleh keluarga, orangtuanya, dikader untuk menjadi pemimpin. Nah, dalam proses pengkaderan itulah kemudian terbentuk karakter kepemimpinan," imbuhnya.
Selain itu, nama Masinton juga pernah masuk dalam anggota Dewan Kolonel. Adapun Dewan Kolonel merupakan kumpulan anggota Fraksi PDI-P yang mendukung Puan sebagai capres.
Baca juga: Jejak Koalisi di Antara Ganjar, PDI Perjuangan, dan PPP
Atas hal itu, Masinton juga dijatuhi sanksi keras dan terakhir oleh Bidang Kehormatan DPP PDI-P pada 24 Oktober 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.