JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman membantah bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan enam ketua umum partai politik di Istana Negara, Selasa (2/5/2023) malam guna mewujudkan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Hal ini disampaikannya merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy bahwa pertemuan itu berpotensi mewujudkan duet Ganjar-Prabowo.
"Itu (pernyataan Romy) hoaks. Hoaks," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol, PPP Ungkap Potensi Wujudkan Dukungan untuk Ganjar-Prabowo
Habiburokhman mengungkapkan, dalam pertemuan itu justru tidak ada pembahasan terkait jodoh-menjodohkan tokoh tertentu untuk Pilpres 2024. Termasuk, mewujudkan duet Ganjar-Prabowo sebagaimana disampaikan Rommy.
"Yang jelas enggak ada pembahasan Pak Prabowo. Apa Ganjar-Prabowo, enggak ada," ujar Habiburokhman.
Oleh karena itu, Gerindra mengaku tak mengetahui dari mana Rommy bisa menyatakan hal demikian.
"Kita enggak tahu, si Pak Rommy dapat (info) dari mana," katanya.
Terakhir, Habiburokhman menegaskan bahwa Gerindra tetap mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Ia juga berharap, semua partai turut mendukung majunya Prabowo sebagai capres 2024.
"Ya, semua partai begitu, Insya Allah lah ya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Rommy mengatakan pertemuan antara ketum parpol dan Presiden Jokowi bakal mewujudkan koalisi besar.
Dengan terwujudnya Koalisi Besar, Rommy menyebut bahwa capres-cawapres yang berpotensi diusung dalam koalisi ini adalah Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.
"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar Rommy saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: 6 Ketum Parpol Bertemu Jokowi Tanpa Surya Paloh, PPP Bantah Bahas Reshuffle
Rommy mengungkapkan, formasi Ganjar-Prabowo terbentuk dari kenyataan bahwa dua sosok tersebut selalu mengisi posisi papan atas hasil survei di berbagai lembaga.
Selain itu, Rommy mengatakan, partai yang memenangkan Pemilu 2019 memang lebih tepat mengusung capres, yakni PDI-P.
Dalam hal ini, PDI-P yang telah mengusung Ganjar sebagai capres.
Sementara itu, partai pemenang selanjutnya, yakni Gerindra lebih tepat menjadi pengaju cawapres.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.