JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berharap konflik di Papua tak lagi memakan korban jiwa.
Hal tersebut disampaikan merespons ketegangan akibat konflik bersenjata di Papua yang semakin memanas setelah empat prajurit TNI gugur diserang kelompok kekerasan bersenjata (KKB) Papua.
"Komnas HAM berharap situasi bisa diatasi tanpa ada korban jiwa lainnya, dan perlindungan perlu dipastikan bagi masyarakat," ujar Atnike kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Komnas HAM Desak TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air
Ia juga menyebut dialog damai belum bisa digulirkan karena harus melihat kesiapan pihak yang berkonflik, dalam hal ini KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan pihak TNI.
"Proses dialog memerlukan kesediaan dan kesiapan para pihak. Kita perlu melihat perkembangan situasi," ujar Atnike.
Konflik Papua memanas setelah empat prajurit TNI gugur dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
Baca juga: Daftar Nama 4 Prajurit TNI yang Gugur dalam Penyelamatan Pilot Susi Air di Papua
Akibat peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi TNI di Nduga menjadi siaga tempur.
"Kita tetap melakukan operasi penegakan hukum dengan soft approach dari awal saya sudah dampaikan itu, tapi tentunya dengan kondisi seperti ini, di daerah tertentu kita ubah menjadi operasi siaga tempur," kata Panglima di Mimika, Papua Tengah melalui rekaman suara yang dibagikan, Selasa (18/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.