Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P, Gerindra, dan Golkar Ngotot Usung Capres, Koalisi Besar Sulit Terwujud?

Kompas.com - 20/04/2023, 13:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, sulit menyatukan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar dalam koalisi besar.

Pasalnya, ketiga partai sama-sama menginginkan kader masing-masing sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

“Sangat mungkin mereka akan maju sendiri-sendiri, PDI-P misalnya maju sendiri, kemudian Gerindra dan Golkar maju sendiri,” kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Megawati Akan Prakarsai Kerja Sama Politik Besar

Meski belum ada nama pasti, PDI-P berulang kali menegaskan keinginan mereka mengusung kader sendiri sebagai calon RI-1.

Sementara, Gerindra telah mendeklarasikan ketua umum Prabowo Subianto sebagai capres. Sedangkan Golkar ingin mengusung ketua umum Airlangga Hartarto.

Jika PDI-P, Gerindra, dan Golkar bersikukuh mempertahankan keinginan masing-masing, mustahil menyatukan ketiganya dalam satu payung koalisi.

“Golkar dan Gerindra kelihatan tidak mau berada di bawah subkoordinasi PDI-P kembali,” ujar Adi.

Baca juga: Tak Hanya Prabowo, Megawati Juga Akan Bertemu Pimpinan Parpol Lain Saat Lebaran

Namun demikian, Adi menduga, keinginan PDI-P kembali memimpin gerbong koalisi bakal mendapat dukungan dari partai-partai koalisi besar yang massanya cenderung lebih kecil seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ini tampak dari sinyal dukungan yang berkali-kali dimunculkan PAN dan PPP ke Ganjar Pranowo, kader PDI-P yang digadang-gadang sebagai kandidat capres.

Menurut Adi, wajar saja jika partai-partai kecil ingin merapat ke PDI-P. Pasalnya, dari seluruh parpol, partai banteng yang punya modal paling besar buat pemilu mendatang.

PDI-P dinilai punya modal elektabilitas besar. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menempati urutan puncak survei elektabilitas menurut berbagai lembaga dengan angka elektoral tembus 20 persen.

Selain itu, PDI-P juga punya sejumlah kader yang namanya berseliweran di bursa capres. Sebutlah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Menurut survei banyak lembaga, Ganjar menjuarai survei elektabilitas capres, bersaing dengan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Dalam konteks itu ya sangat rasional dan masuk akal kalau kemudian untuk 2024 sekalipun PDI-P tetap mematok harga mati kader mereka adalah harus capres. Itu adalah bentuk kepercayaan tinggi yang menurut saya memang rasional, bisa diukur dan punya argumen secara statistik,” kata Adi.

Namun demikian, PDI-P diyakini tak akan dipusingkan dengan wacana koalisi besar. Dengan perolehan 27.503.961 atau 19,33 persen suara pada Pemilu Legislatif 2019, PDI-P menjadi satu-satunya partai politik yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

Baca juga: Soal Syarat Capres dari PDI-P untuk Berkoalisi, Hasto: Ini Sudah Diputuskan Kongres

Halaman:


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com