Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Nilai Presiden PKS Genit karena Tawari Mahfud Jadi Cawapres Anies, Curiga Ada Skenario

Kompas.com - 19/04/2023, 16:30 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyentil Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu yang menanyakan kesediaan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi cawapres Anies Baswedan.

Ali menilai Syaikhu genit, terlepas dari siapa pun tokoh bangsa yang Syaikhu datangi.

"Terlepas siapa yang ditawari kan itu kegenitan sih menurut saya," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Gerilya PKS Cari Bakal Cawapres Anies, Wacanakan Sandiaga hingga Dekati Mahfud MD

Ali mengatakan, hal-hal seperti yang Syaikhu lakukan inilah yang membuat masyarakat menganggap partai politik seperti badut.

Sebab, pernyataan dari setiap partai tidak konsisten.

Dalam hal ini, Ali mengingatkan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan sepakat  menyerahkan soal sosok cawapres kepada Anies.

Ali meminta mereka untuk fokus membicarakan kriteria cawapres Anies, bukan sosoknya.

"Kriteria yang kira-kira dibutuhkan Anies itu apa, siapa, tipikal seperti apa yang kemudian menjadi pendamping Anies, kriteria seperti apa yang bisa dampingi Anies supaya bisa menang," tutur dia.

"Karena kalau kemudian nanti kita mendatangi figur a, b, c, d, di samping itu ada kegaduhan nanti, terus kita antara satu partai dengan partai lain bisa terjadi subyektivitas kan. Kan kita sudah sepakat untuk calonkan Anies sebagai capres, dan menyerahkan kepada dia untuk cari cawapres," kata Ali.

Baca juga: PKS Tawari Mahfud MD Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Jangan Kaya Toko Kelontongan

Ali lantas mencurigai langkah Presiden PKS tersebut. Dia khawatir ada skenario yang sedang dimainkan.

Namun, Ali enggan membocorkan dugaannya perihal skenario tersebut.

"Kemudian nanti akan menjadi apa? Didesain apa nih? Jangan-jangan ini ada suatu skenario lain," ucap dia.

Untuk itu, Ali menyarankan agar setiap partai di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bisa menahan diri.

Dia meminta agar semua pihak tidak berbicara mengenai sosok cawapres Anies lantaran sudah setuju memberi mandat ke Anies untuk menunjuk sendiri wakilnya.

"Kalau Nasdem selalu berpikir sebaiknya kita berbicara kriteria yang dibutuhkan Anies. Anies itu butuh figur seperti apa yang bisa mendampingi dia untuk bisa menang. Anies itu membutuhkan figur seperti apa yang bisa menambal kekurangan dia, wilayah-wilayah dia yang masih lemah," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com