Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pimpinan Baznas, Penerimaan Zakat Fitrah Naik 300 Persen Awal Pandemi Covid-19

Kompas.com - 19/04/2023, 17:43 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Saidah Sakwan menceritakan bagaimana semangat menunaikan zakat fitrah ke Baznas meningkat saat awal pandemi Covid-19 2020.

Dai mengatakan, awalnya Baznas memprediksi penyaluran zakat fitrah akan berkurang lantaran pandemi Covid-19 memukul ekonomi masyarakat.

"Agak kewalahan kita saat Covid pertama, itu kita berasumsi bahwa zakat fitrah akan down, karena lagi Covid, ternyata kita itu naik 300 persen pada waktu itu," ujar Saidah saat ditemui di acara launching zakat fitrah di Jakarta Utara, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Pastikan Tak Akan Salah Sasaran, Baznas Gunakan DTKS Kemensos untuk Penyaluran Zakat Fitrah

Kenaikan secara eksponensial itu kemudian sempat membuat tim Baznas kewalahan menyalurkan zakat fitrah saat pandemi.

Dari hal tersebut, kata Saidah, Baznas belajar bagaimana membuat pengelolaan penyaluran zakat yang baik ketika jumlahnya melonjak.

"Jadi naik masif zakat fitrah, terutama digital kita, dari yang kita berasumsi turun melandai ternyata progresif naik sampai 300 persen, sejak itu kita mulai membuat seriesnya naiknya akan berapa," ucap Kader Muslimat Nahdlatul Ulama itu.

Baca juga: Baznas Targetkan Zakat Fitrah Rp 11 Miliar Disalurkan Sebelum Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah

Tahun ini, ujar Saidah, Baznas menargetkan penyaluran zakat fitrah sebesar Rp 11 miliar untuk seluruh Indonesia dan sedang berjalan.

Demikian juga persiapan kontingensi penerima zakat sebesar 15.000 untuk mengantisipasi kelebihan pemberian zakat kepada penerima.

"Makanya kita sudah punya kontigensi 15.000 pack, kalau ada kelebihan kita langsung distribusikan dan ini sudah berjalan. Ini praktik baik yang tiap tahun sudah kita antisipasi, itu sudah kita prediksi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com