Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan 11 Nelayan WNI yang Terdampar di Australia Bakal Dipulangkan ke RI

Kompas.com - 19/04/2023, 16:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan 11 nelayan yang sempat terdampar di Samudera Hindia dan diselamatkan oleh pasukan perbatasan Australia saat ini dalam keadaan sehat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha mengatakan, Konsulat RI di Darwin akan merepatriasi (memulangkan) 11 nelayan tersebut ke Indonesia.

Diketahui, para nelayan berasal dari Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Konsulat RI akan memfasilitasi proses repatriasi para nelayan ke Indonesia. Berdasarkan koordinasi dengan instansi di Indonesia, para nelayan berasal dari Rote Ndao," kata Judha kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Australia Selamatkan 11 Nelayan Indonesia yang Terdampar 6 Hari Tanpa Makanan

Judha menyampaikan, para nelayan tersebut juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit Broome dan dinyatakan sehat.

Mereka, kata Judha, dijadwalkan akan tiba di Darwin pada hari ini. Konsulat pun telah meminta akses untuk menemui nelayan tersebut.

"Konsulat RI Darwin telah meminta akses untuk menemui para nelayan dan memberikan bantuan yang diperlukan," beber Judha.

Lebih lanjut ia menyampaikan, Konsulat RI di Darwin sudah memperoleh informasi terkait nelayan yang terdampar itu pada tanggal 17 April 2023 dari Markas Australia Border Force (ABF).

Baca juga: Kisah 8 Nelayan Merauke Ditahan di PNG, Sesekali Diberi Uang untuk Beli Rokok

Dalam informasi yang diperoleh juga disebutkan, bahwa otoritas Australia telah melakukan penyelamatan 11 nelayan WNI yang terdampar di pulau Bedwell, Rowley Shoals, Western Australia.

Kapal mereka karam karena Siklon Tropis Lisa. Atas penyelamatan tersebut, Indonesia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Australia.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Australia khususnya kepada AMSA, ABF, dan AFMA yang telah membantu menyelamatkan para nelayan Indonesia," jelas Judha.

Sebelumnya diberitakan, Pasukan Perbatasan Australia mengumumkan penyelamatan 11 nelayan Indonesia yang kapalnya karam, dan terdampar enam hari tanpa makanan atau perbekalan di lepas pantai barat.

Baca juga: Tentara Sudan Bentrok dengan Paramiliter di Khartoum, Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban

Mulanya sepuluh nelayan pria terdampar di Pulau Bedwell, sekitar 300 kilometer sebelah barat kota resor Broome, setelah perahu mereka karam dihantam badai tropis parah saat memancing di Samudera Hindia.

Kemudian, nelayan kesebelas dari kapal kedua terbawa ke darat setelah terombang-ambing di laut selama 30 jam.

Foto-foto menunjukkan para nelayan terdampar itu membuat kemah darurat di pantai yang sempit, menyelamatkan apa pun yang ada dari bangkai perahu kecil mereka di dekatnya.

Kesebelas nelayan tersebut dievakuasi dari pulau dengan helikopter penyelamat pada Senin (17/4/2023) malam setelah ditemukan oleh pesawat pengintai Pasukan Perbatasan Australia yang sedang berpatroli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com