Dai mengatakan, awalnya Baznas memprediksi penyaluran zakat fitrah akan berkurang lantaran pandemi Covid-19 memukul ekonomi masyarakat.
"Agak kewalahan kita saat Covid pertama, itu kita berasumsi bahwa zakat fitrah akan down, karena lagi Covid, ternyata kita itu naik 300 persen pada waktu itu," ujar Saidah saat ditemui di acara launching zakat fitrah di Jakarta Utara, Rabu (19/4/2023).
Kenaikan secara eksponensial itu kemudian sempat membuat tim Baznas kewalahan menyalurkan zakat fitrah saat pandemi.
Dari hal tersebut, kata Saidah, Baznas belajar bagaimana membuat pengelolaan penyaluran zakat yang baik ketika jumlahnya melonjak.
"Jadi naik masif zakat fitrah, terutama digital kita, dari yang kita berasumsi turun melandai ternyata progresif naik sampai 300 persen, sejak itu kita mulai membuat seriesnya naiknya akan berapa," ucap Kader Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
Tahun ini, ujar Saidah, Baznas menargetkan penyaluran zakat fitrah sebesar Rp 11 miliar untuk seluruh Indonesia dan sedang berjalan.
Demikian juga persiapan kontingensi penerima zakat sebesar 15.000 untuk mengantisipasi kelebihan pemberian zakat kepada penerima.
"Makanya kita sudah punya kontigensi 15.000 pack, kalau ada kelebihan kita langsung distribusikan dan ini sudah berjalan. Ini praktik baik yang tiap tahun sudah kita antisipasi, itu sudah kita prediksi," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/19/17433841/cerita-pimpinan-baznas-penerimaan-zakat-fitrah-naik-300-persen-awal-pandemi