Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Harap Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi pada Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 13/04/2023, 12:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) berharap status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi bisa dideklarasikan akhir tahun ini.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan menuturkan, harapan tersebut muncul karena penurunan kasus Covid-19 secara global. Ditambah, Indonesia saat ini sudah memiliki banyak vaksin, laboratorium diagnostik, hingga penanganan yang lebih yang baik untuk menghadapi Covid-19 dibanding saat masa krisis.

"Kita berharap bisa (mendeklarasikan) sebelum akhir tahun ini. Karena sekarang kita lihat di Indonesia kita punya banyak vaksin seperti yang Pak (Menkes) Budi jelaskan, kita punya pengobatannya, kita punya diagnostik laboratorium dan semuanya," kata Dr N. Paranietharan saat ditemui di gedung Kemenkes, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Bukan Lagi Pandemi, Wamenkes Sebut Covid-19 di Indonesia Sedang Transisi Menuju Endemi

Adapun untuk membahas pendeklarasian akhir status pandemi, ia menyampaikan, berbagai ahli dari komite regulasi nasional akan bertemu di Jenewa, Swiss.

Pada pertemuan itu, mereka akan membicarakan rekomendasi untuk agenda WHO, yakni deklarasi pandemi menjadi endemi.

"Jadi sayangnya kita harus menunggu. Mudah-mudahan pada Mei kita sudah memiliki gambaran tentang keputusannya. Saya tidak mengatakan bahwa kami akan mengumumkan (pandemi menjadi endemi) pada Mei," ujar dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, meskipun nantinya pandemi Covid-19 dideklarasikan menjadi endemi, virus SARS Cov-2 akan tetap ada. Sama seperti virus lainnya di dunia, ia akan hidup berdampingan dengan manusia.

Saat ini kata Paranietharan, pihaknya tengah memastikan seluruh negara di dunia memiliki alat, sarana pengobatan, dan vaksin Covid-19 yang mumpuni ketika virus itu dideklarasikan menjadi endemi.

Nantinya, para ahli pun akan merekomendasikan vaksin penguat jangka panjang agar virus serupa tidak kembali menyebabkan pandemi.

"Para ahli akhirnya juga akan merekomendasikan vaksin penguat untuk jangka panjang setelah pandemi berakhir juga. Tapi kami berharap, akhir tahun kita harus melihat akhir dari pandemi," jelas dia.

Baca juga: Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Menko Luhut: Tetap Waspada, Tetap Monitoring Kasus

Diketahui, rencana pendeklarasian ini memang perlu dibicarakan oleh organisasi tersebut. Hal ini mengingat WHO yang bisa mendeklarasikan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyampaikan akan bertemu langsung dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus agar pembicaraan berlangsung secara intensif.

"Karena kan (perwakilan kami) sudah sekali bicara sama WHO, nanti saya sama Pak Tedros nanti mau (bertemu) langsung. Teman-teman sudah bicara sama yang di bawahnya Pak Tedros, sudah bisa dapat masukan beberapa," tuturnya beberapa waktu lalu.

Pemerintah pun kata Budi, sudah berkonsultasi dengan negara-negara lain soal status endemi. Sejumlah negara tersebut, di antaranya Jepang dan Amerika Serikat.

"Kita sekarang konsultasi sama negara-negara lain yang juga akan rencananya mau men-declare endemi tahun ini. Kebetulan Jepang sama Amerika," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com