Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk PSI, Ade Armando: Pilihan Paling Sejalan dengan Akal Sehat Saya

Kompas.com - 11/04/2023, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi yang juga pegiat media sosial Ade Armando bergabung sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bergabungnya Ade diresmikan di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).

Peresmian itu dihadiri Ketua Umum PSI Giring Ganesha dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

Baca juga: Partai Berkarya Tak Lolos Pemilu 2024, Kadernya Pindah ke PSI dan Kantornya Diakuisisi

Pada kesempatan tersebut, Ade Armando mengungkapkan empat alasan dirinya bergabung dengan PSI yang identik dengan partai anak muda itu.

"PSI saya pilih karena PSI adalah pilihan yang paling sejalan dengan akal sehat saya," kata Ade.

"Saya tak ingin bicara tentang partai-partai tua dan besar, tetapi di PSI, saya melihat bukan saja kemudaan, tapi kejujuran, integritas, kebersihan dan walau mungkin juga, kenaifan," kata dia.

Ade juga menilai bahwa PSI merupakan game changer bagi Indonesia.

Dia lantas mengungkapkan bahwa lima tahun lalu dia sebenarnya sudah memberikan dukungan kepada PSI.

"Tapi ketika itu belum ada pembuktian apa-apa yang diberikan PSI sebagai partai baru," ungkap Ade.

Namun, kini dia melihat PSI sudah menunjukkan perjuangan secara konsisten selama empat tahun terakhir, khususnya terhadap nilai-nilai yang selama ini dianggap krusial oleh Ade.

Baca juga: Ade Armando Dipolisikan Buntut Ucapannya soal Aremania, Pelapor: Jangan Buat Narasi yang Bikin Gaduh

Alasan kedua, kata dia, PSI konsisten melawan korupsi.

"Contoh terbaiknya adalah apa yang mereka lakukan di Jakarta dan mungkin juga di daerah lain yang saya tidak ketahui karena pemberitaan mengenainya tidak terekspos ke Jakarta," ujar Ade.

"Mereka konsisten membongkar lem aibon, skandal Formula E, menolak kenaikan gaji yang menurut PSI tidak penting, menggugat tender pembelian gorden yang tidak masuk akal dan seterusnya," kata dia.

Bahkan, karena sikap yang dinilainya ngotot, PSI dijauhi oleh fraksi-fraksi lainnya di DPRD DKI Jakarta.

Alasan ketiga, kata Ade, karena saat ini PSI mendukung Presiden Joko Widodo soal pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan Aset.

Baca juga: BERITA FOTO: Keharuan 6 Terdakwa Pengeroyok Ade Armando Saat Pembacaan Vonis

Alasan keempat, menurut Ade sikap PSI atas isu intoleransi juga sudah teruji.

PSI dinilainya terus menyuarakan protes secara terbuka terhadap pelarangan dan penyegelan rumah ibadah, teror terhadap orang yang sedang beribadah dan menjalankan keyakinannya dan sebagainya.

"Anehnya, parpol-parpol lain memilih diam dalam kasus-kasus penindasan HAM itu. Jadi buat saya, PSI adalah satu-satunya partai yang bisa saya harapkan memerangi korupsi dan intoleransi," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com