Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Ganjar-Prabowo Diprediksi Menang Jika Duet di Pilpres | Gerindra Bela Hashim Djojohadikusumo

Kompas.com - 16/03/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Ganjar Pranowo berduet dan Prabowo Subianto yang diprediksi menang jika berduet pada Pemilu Presiden 2024 menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Rabu (15/3/2023).

Kemudian, artikel tentang Partai Gerindra yang bela Hashim Djojohadikusumo soal pernyataan "99 persen program Jokowi digagas Prabowo" juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai rangkuman pidato politik AHY yang menyinggung tentang utang pemerintah hingga program food estate juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Pengamat: Ganjar Capres dan Prabowo Cawapres Lebih Berpotensi Menang, Tak Ada Lawan Sepadan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpotensi menang jika berduet pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, ketimbang Prabowo-Ganjar, peluang kemenangan disebut lebih besar jika menempatkan Ganjar sebagai calon presiden (capres), sedangkan Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Lebih memungkinkan dan akan lebih memenangkan pertarungan sebenarnya kalau Ganjar capres, Prabowo cawapres. Kan begitu kalkulasi politik statistiknya,” kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Prediksi ini bukan tanpa alasan. Menurut survei berbagai lembaga, Ganjar mengantongi elektabilitas kandidat capres tertinggi dengan angka elektoral tembus 30 persen.

Baca selengkapnya: Pengamat: Ganjar Capres dan Prabowo Cawapres Lebih Berpotensi Menang, Tak Ada Lawan Sepadan

2. Gerindra Bela Hashim soal Pernyataan "99 Persen Program Jokowi Digagas Prabowo"

Juru Bicara Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono membela Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang mengeklaim bahwa program Presiden Joko Widodo (Jokowi) 99 persennya berasal dari program Prabowo Subianto.

Budisatrio mengatakan, Hashim sebenarnya tidak bermaksud ingin mengeklaim seperti itu. Menurutnya, Hashim ingin menekankan bahwa Jokowi dan Prabowo memiliki visi yang sama.

"Saya rasa yang dimaksud itu bukan, bukan maksud apa-apa ya. Tapi lebih penekanan bahwa ada kesamaan visi dalam pembangunan Indonesia ke depan," ujar Budisatrio saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca selengkapnya: Gerindra Bela Hashim soal Pernyataan 99 Persen Program Jokowi Digagas Prabowo

3. Rangkuman Pidato Politik AHY: Singgung Utang Pemerintah hingga Kritik Food Estate

AHY menyinggung utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo yang naik tiga kali lipat dalam delapan tahun terakhir.

"Defisit anggaran coba ditutup dengan utang pemerintah. Dalam 8 tahun terakhir ini, kenaikan utang pemerintah mencapai 3 kali lipat," ujar AHY.

AHY menjabarkan data Kementerian Keuangan yang menyebut utang pemerintah mencapai Rp 7.733 triliun pada awal tahun 2023.

"Belum lagi utang BUMN yang semakin menggunung sebesar Rp 1.640 triliun," imbuh dia.

Baca selengkapnya: Rangkuman Pidato Politik AHY: Singgung Utang Pemerintah hingga Kritik Food Estate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com