JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan bahwa penjajakan koalisi dengan PDI-P tidak memengaruhi hubungan partainya dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Mardiono memastikan bahwa KIB akan tetap ada hingga Pemilu 2024.
Hal itu ditegaskannya ketika ditanya peluang penjajakan koalisi PPP dengan PDI-P setelah terungkapnya pertemuan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
"Oh enggak. Enggak pernah ada tanda-tanda bahwa KIB akan bubar, enggak," kata Mardiono saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: PDI-P Beberkan Sejumlah Alasan Jajaki Kerja Sama Politik dengan PPP
Mardiono mengatakan, meski membuka peluang kerja sama politik dengan PDI-P, hal itu tidak membuat PPP memutuskan keluar dari KIB.
Ia justru melihat peluang KIB akan menjadi koalisi yang semakin besar jika PDI-P ikut bergabung.
Sebagai informasi, KIB adalah koalisi Pemilu 2024 yang pertama kali dideklarasikan pada Juni 2022.
Koalisi partai politik ini dihuni oleh PPP, Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Ya kan tidak harus keluar (dari KIB) kan. Ya mungkin-mungkin saja kalau koalisi misalnya, KIB kemudian koalisi dengan PDI-P mungkin-mungkin saja. Itu juga hal yang positif. Artinya, parpol-parpol yang besar gabung jadi satu, untuk membangun bangsa dan negara. Tidak ada salahnya," ujar Mardiono.
Baca juga: Romahurmuziy: PDI-P Ajak PPP Berkoalisi untuk Pilpres 2024
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini kemudian membeberkan alasan kenapa KIB tak kunjung mengumumkan pencapresan.
Mardiono mengungkapkan, KIB ingin mempersembahkan sosok calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang terbaik untuk diusung pada Pilpres 2024.
Namun, diakuinya tiga partai KIB memiliki pandangan yang berbeda soal sosok capres-cawapres itu.
"Kalau masih beda ya, masih harus kita bahas. Tentulah kita selalu intens membahas hal-hal itu semua. Enggak ada masalah yang berarti. Kalau toh ada masalah-masalah, ya bisa kita selesaikan dalam koalisi," kata Mardiono.
Baca juga: Soal Berkoalisi dengan PDI-P, PPP: Bukan Poros Baru, tapi Penguatan KIB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.