Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Prabowo hingga AHY sebagai Figur Capres-Cawapres, Jokowi Dinilai Hanya Basa-basi

Kompas.com - 21/02/2023, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dinilai hanya basa-basi ketika menyebut sejumlah tokoh seperti Prabowo Subianto hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai, pernyataan yang disampaikan Jokowi di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jumat (17/2/2023) itu tak memuat dukungan politik berarti.

"Saya melihat ini memang endorsement, tapi dalam konteks endorse-nya basa-basi karena semua orang disebut. Artinya ini bukan dukungan murni," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Deretan Tokoh yang Disebut Jokowi Berpotensi Jadi Capres-Cawapres, dari Prabowo hingga AHY

Menurut Ujang, pernyataan Jokowi itu hanya untuk menghormati dan membuat senang para tokoh yang hadir di Harlah ke-50 PPP, baik ketua umum partai politik maupun menteri.

Namun demikian, tak ada yang salah dengan basa-basi Jokowi. Justru, dengan sikap demikian presiden tidak terang-terangan memperlihatkan sikap politiknya.

Sebaliknya, jika dukungan Jokowi sangat jelas ditujukan ke satu atau dua tokoh, etika politik kepala negara bakal dipertanyakan publik.

"Jokowi mungkin tidak mau mendukung satu pihak karena akan dianggap tidak adil, akan dianggap memihak, tidak netral, dianggap bermasalah," ujar Ujang.

Baca juga: Demokrat Sayangkan Jokowi Endorse AHY dkk Jadi Capres-Cawapres, Diminta Belajar dari SBY

Ujang pun menilai, pernyataan Jokowi soal sosok capres dan cawapres itu tak akan berpengaruh ke elektabilitas para tokoh yang dia sebut.

Basis massa pendukung Jokowi diprediksi tak akan memberikan dukungannya ke nama-nama yang disebut presiden jika nama itu tak secara khusus diumumkan kepala negara sebagai sosok yang dia dukung.

Ujang memprediksi, pada saatnya nanti Jokowi bakal memberikan isyarat jelas soal figur yang dia dukung, namun tidak untuk saat ini.

"Berbeda seandainya Jokowi meng-endorse satu nama atau satu capres dan cawapres, itu baru punya kekuatan, baru punya roh, punya dorongan, daya dongkrak dan pergerakan untuk bisa memengaruhi dukungan publik," tutur Ujang.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah nama disebut-sebut Presiden Jokowi sebagai kandidat potensial capres dan cawapres Pemilu 2024.

Nama-nama itu terdiri dari beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang hadir dalam acara Harlah ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023).

Dalam acara tersebut, mulanya Jokowi bertanya ke hadirin mengenai sosok capres dan cawapres yang hendak diusung PPP pada Pemilu 2024.

"Saya mau bertanya, PPP ini calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua lho. Ini hadir semua calon-calon presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat.

Baca juga: PDI-P Kian ‘Menjauh’ Setelah Nasdem Deklarasi Anies Capres

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com