Salin Artikel

Sebut Prabowo hingga AHY sebagai Figur Capres-Cawapres, Jokowi Dinilai Hanya Basa-basi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dinilai hanya basa-basi ketika menyebut sejumlah tokoh seperti Prabowo Subianto hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai, pernyataan yang disampaikan Jokowi di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jumat (17/2/2023) itu tak memuat dukungan politik berarti.

"Saya melihat ini memang endorsement, tapi dalam konteks endorse-nya basa-basi karena semua orang disebut. Artinya ini bukan dukungan murni," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Menurut Ujang, pernyataan Jokowi itu hanya untuk menghormati dan membuat senang para tokoh yang hadir di Harlah ke-50 PPP, baik ketua umum partai politik maupun menteri.

Namun demikian, tak ada yang salah dengan basa-basi Jokowi. Justru, dengan sikap demikian presiden tidak terang-terangan memperlihatkan sikap politiknya.

Sebaliknya, jika dukungan Jokowi sangat jelas ditujukan ke satu atau dua tokoh, etika politik kepala negara bakal dipertanyakan publik.

"Jokowi mungkin tidak mau mendukung satu pihak karena akan dianggap tidak adil, akan dianggap memihak, tidak netral, dianggap bermasalah," ujar Ujang.

Ujang pun menilai, pernyataan Jokowi soal sosok capres dan cawapres itu tak akan berpengaruh ke elektabilitas para tokoh yang dia sebut.

Basis massa pendukung Jokowi diprediksi tak akan memberikan dukungannya ke nama-nama yang disebut presiden jika nama itu tak secara khusus diumumkan kepala negara sebagai sosok yang dia dukung.

Ujang memprediksi, pada saatnya nanti Jokowi bakal memberikan isyarat jelas soal figur yang dia dukung, namun tidak untuk saat ini.

"Berbeda seandainya Jokowi meng-endorse satu nama atau satu capres dan cawapres, itu baru punya kekuatan, baru punya roh, punya dorongan, daya dongkrak dan pergerakan untuk bisa memengaruhi dukungan publik," tutur Ujang.

Nama-nama itu terdiri dari beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang hadir dalam acara Harlah ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023).

Dalam acara tersebut, mulanya Jokowi bertanya ke hadirin mengenai sosok capres dan cawapres yang hendak diusung PPP pada Pemilu 2024.

"Saya mau bertanya, PPP ini calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua lho. Ini hadir semua calon-calon presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat.

Presiden lantas menyebutkan sejumlah tokoh. Ada sosok yang berulang kali disingung Jokowi seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ada pula nama yang baru pertama disebut yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Terkait ini, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, hal itu merupakan endorsement politik presiden.

Menurut Hasto, Jokowi selalu memantau "ekspektasi rakyat" terhadap calon-calon pemimpin nasional yang dipersepsikan positif oleh masyarakat.

"Dan itu bagian dari endorsement yang selalu Pak Presiden lakukan ketika menghadiri HUT Partai, sehingga menunjukkan kapasitas Beliau sebagai pemimpin nasional," kata Hasto ditemui wartawan di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).

Namun, meski Jokowi merupakan bagian dari PDI-P, Hasto menegaskan bahwa calon presiden yang akan diusung partainya adalah kader mereka sendiri.

Hingga kini PDI-P belum buka suara ihwal capres cawapres Pemilu 2024. Hasto menegaskan, hal itu merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Kami secara rutin melakukan dialog, khususnya antara ibu Megawati Soekarnoputri dengan Bapak Presiden. Dalam dialog itulah dibahas hal-hal yang khusus terkait calon pemimpin nasional ke depan," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/21/06000011/sebut-prabowo-hingga-ahy-sebagai-figur-capres-cawapres-jokowi-dinilai-hanya

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke