Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Pertemuan Airlangga-Muhaimin Dapat Ubah Formasi Koalisi

Kompas.com - 16/02/2023, 14:32 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, formasi koalisi partai politik (parpol) bisa berubah pasca-pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Perubahan bisa terjadi pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni PPP, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi Gerindra-PKB.

“Ya itu memang sebuah dinamika yang kemudian bisa menghasilkan perubahan di KIB, maupun KKIR, begitu saja melihatnya,” ujar Arsul ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Menurutnya, saat ini tak ada koalisi parpol yang benar-benar sudah pasti.

Baca juga: PAN dan PPP Bakal Dikunjungi PDI-P, Golkar Tegaskan KIB Tetap Solid

Formasi di dalamnya, kata Arsul, masih bisa berubah sebelum pendaftaran calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“KIB, KKIR, Koalisi Perubahan, itu harus dilihat sebagai sebuah koalisi yang masih dinamis. Artinya apa, nanti bisa bertambah bisa juga berkurang,” katanya.

Di sisi lain, Arsul menegaskan bahwa KIB masih solid. Munculnya beragam figur yang diusulkan sebagai capres oleh ketiga parpol itu tak lantas dapat diartikan sebagai perpecahan.

“Justru kalau kita bicara nama yang berbeda-beda ya wajar, wong kita belum mulai pembicaraan, dan belum mengambil keputusan,” ujarnya.

Baca juga: PPP Buka Kemungkinan Usung Prabowo Jika KIB dan Koalisi Gerindra-PKB Melebur

Diketahui, Muhaimin dan Airlangga sama-sama membuka peluang untuk membentuk koalisi besar dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan usai keduanya bertemu di kawasan Istora, Sanayan, Jakarta, pada 10 Februari 2023.

Saat ini, baik KIB maupun Koalisi Gerindra-PKB sama-sama belum memberikan keputusan soal pengusungan figur capres-cawapres.

Baca juga: Bertemu Muhaimin, Airlangga Buka Peluang Bentuk Koalisi Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com