Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alotnya Pembahasan Biaya Haji 2023, Kemenag "Warning" Saldo BPKH Bisa Habis dalam 5 Tahun

Kompas.com - 16/02/2023, 12:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan DPR RI akhirnya menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dan nilai manfaat turun dari usulan awal Kementerian Agama (Kemenag) menjadi Rp 90.050.637,26.

Titik temu itu tercapai dalam Rapat Kerja antara Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023) malam.

Kesepakatan ini membuahkan hasil setelah melalui perdebatan panjang dan pembahasan alot sejak Kemenag mengajukan usulan BPIH 1444 H/2023 M pada tanggal 19 Januari 2023.

Penetapan BPIH yang disepakati antara DPR RI dan pemerintah ini pun sempat mundur sehari dari yang dijadwalkan pada Selasa (14/2/2023) pukul 13.00 WIB.

 Baca juga: Catatan Pasca-Biaya Haji (Tetap) Naik

Di hari H pun, tepatnya pada Rabu (15/2/2023), kesepakatan baru diperoleh pada malam hari, ketika jadwal seharusnya dimulai pada pukul 13.00 WIB setelah rapat Panitia Kerja (Panja) terakhir dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Namun, rapat Panja yang menghadirkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latif, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru dimulai sekira pukul 15.30 WIB.

Jemaah bayar Rp 49,8 juta

Keduanya menyepakati bahwa Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) alias biaya yang ditanggung jemaah turun menjadi Rp 49.812.700,26 atau 55,3 persen dari total BPIH.

Nominal ini lebih kecil dari usulan semula, yakni sebesar Rp 69 juta atau 70 persen dari BPIH.

 Sementara itu, nilai manfaat yang akan ditanggung oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) rerata Rp 40.237.937 atau 44,7 persen dari semula sekitar Rp 29,7 juta atau 30 persen.

Dengan skema ini, nilai manfaat yang digunakan sebesar Rp 8.090.360.327.213,67.

Baca juga: 20 Tahun Tak Berubah, Setoran Awal Calon Jemaah Haji Bisa Saja Naik

Sedangkan jika mengacu skema usulan Kemenag, dengan komposisi Bipih atau biaya yang dibayar jemaah sebesar Rp 69 juta dan nilai manfaat atau optimalisasi sebesar Rp 29,7 juta, maka nilai manfaat yang digunakan menyusut hanya Rp 5,9 triliun.

BPIH 1444 H/2023 M yang telah disepakati ini selanjutnya akan diusulkan kepada Presiden untuk kemudian diterbitkan keputusan presiden tentang BPIH.

"Kita menyepakati BPIH untuk jemaah haji reguler tahun 2023 adalah Rp 90.050.637,26. Jumlah ini terdiri dari dua komponen, Bipih yang rata-rata per jemaah sebesar Rp 49.812.700,26 dan nilai manfaat," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Rabu malam.

Tak bisa terus begini

Kendati setuju, Yaqut mewanti-wanti saldo BPKH bisa habis jika digunakan terlalu banyak menambal kekurangan biaya haji setiap tahun.

Nilai manfaat yang disalurkan BPKH setiap tahun perlu dirasionalisasi menjadi sekitar 30 persen saja. Hal ini pula yang membuat Kemenag mengusulkan bahwa jemaah haji menanggung biaya hingga 70 persen dari total BPIH beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tolak Penetapan Biaya Haji 2023, Fraksi PKS: Belum Cerminkan Rasa Keadilan

Halaman:


Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com