Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Hormati Pilihan Nasdem Siapkan Alternatif Koalisi Lain

Kompas.com - 25/01/2023, 16:19 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid menghormati langkah Partai Nasdem untuk mempersiapkan alternatif koalisi jika penjajakan Koalisi Perubahan gagal.

Diketahui, Koalisi Perubahan tengah dijajaki oleh PKS, Nasdem, dan Partai Demokrat.

“Kami juga hormati pilihan Nasdem terkait wacana poros alternatif. Karena setiap partai independen dengan sikap politiknya,” ujar Kholid pada Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya, saat ini proses komunikasi ketiga partai politik (parpol) masih berjalan.

Baca juga: AHY: Ada yang Tidak Ingin Koalisi Perubahan Terjadi

Kholid juga mengaku negosiasi masih berjalan dan belum menemukan jalan buntu.

“Dinamika dalam proses perundingan itu biasa saja. Tidak ada jalan buntu, insya Allah ada jalan terbuka,” katanya.

“Terbuka sekali bahkan, butuh kesabaran, dan kedisiplinan,” ujar Kholid melanjutkan.

Kholid lantas mengaku optimis bahwa Koalisi Perubahan pasti bakal terwujud.

“Tinggal selangkah lagi, sudah jauh perjalanan, dan pembahasan di tim kecil Insya Allah akan ada hasil terbaik,” katanya.

Baca juga: PKS Tak Keberatan AHY Jadi Cawapres Anies dalam Koalisi Perubahan

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya bakal mempersiapkan alternatif koalisi lain di luar PKS, dan Demokrat.

Sebab, ia merasa Demokrat terus mendorong untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Padahal, bagi Nasdem, penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) mestinya dilakukan dengan membahas kriteria.

Sebelum sampai ke sana, Ali mengungkapkan, mestinya ketiga parpol mendeklarasikan diri lebih dulu menjadi Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies sebagai capres.

“Jadi, kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi. Artinya, itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa Nasdem menghindari itu,” kata Ali pada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Nasdem Tak Mau Terkunci dengan Koalisi Perubahan Jika Demokrat Ingin Pasangkan Anies dengan AHY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com