JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak ingin buru-buru mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Sebab, ia mengatakan, ada pihak-pihak yang ingin menjegal agar kerja sama ketiga partai politik (parpol) tidak terwujud.
“Ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi, karena masyarakat makin banyak yang menginginkan perubahan,” ujar AHY dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (20/1/2023).
“Sehingga opsinya hanya dua, bergabung atau berupaya agar Koalisi Perubahan ini tidak berwujud,” katanya lagi.
Baca juga: Koalisi Perubahan Masih Beda Sosok Cawapres, PKS Ajak Nasdem-Demokrat Dengar Aspirasi Publik
Soal waktu deklarasi, AHY tak mengungkapkan secara rinci. Tetapi, ia menegaskan ingin fokus mematangkan kesepakatan antara ketiga parpol.
“Bagi kami, waktu sangatlah berharga. Karena itu, deklarasi harus disiapkan dengan matang,” ujar AHY.
Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong agar kesepakatan bersama Nasdem dan PKS dilakukan dengan mengedepankan rasionalitas.
Termasuk, pemilihan figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang membawa semangat perubahan, perbaikan, dan kemenangan.
“Makanya harus diyakinkan betul, siapa yang kita yakini bisa membawa agenda kemenangan. Setiap partai pasti punya subjektivitas, tapi jika ingin menang kita harus mengedepankan rasionalitas,” katanya.
Baca juga: Demokrat Yakin Isu Reshuffle Tak Pengaruhi Pembentukan Koalisi Perubahan
Diketahui Koalisi Perubahan hingga kini belum juga terbentuk.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, tak ingin lagi mengusulkan tanggal deklarasi bersama.
Pasalnya, Nasdem pernah meminta agar deklarasi dilakukan 10 November 2022, tetapi Demokrat dan PKS belum menyetujuinya.
Saat ini, menurut Willy, giliran Nasdem yang menunggu ajakan dari PKS dan Demokrat.
“Kami justru yang ingin menunggu tawaran dari teman-teman yang lain. Ya masa Nasdem terus yang kebelet,” kata Willy dihubungi wartawan, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Tunggu Demokrat dan PKS untuk Deklarasi Bersama, Nasdem: Masa Kita Terus yang Kebelet?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.