Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Buruh Akan Temui Mahfud MD hingga Bentuk TPF Pembunuhan Marsinah, Munir, dan Tragedi Trisakti

Kompas.com - 16/01/2023, 14:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, partainya telah memutuskan akan membentuk Tim Pendalaman Fakta (TPF) atas beberapa kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

Hal ini, menurut Said Iqbal, merupakan salah satu keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh yang telah berlangsung sejak Minggu (15/1/2023) hingga Selasa (17/1/2023) di Jakarta.

Di samping itu, inisiatif ini juga disebut sebagai upaya tindak lanjut dari pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas adanya 12 peristiwa pelanggaran HAM berat di Indonesia.

"Partai Buruh akan membentuk tim pendalaman fakta dan dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan Pak Menkopolhukam, Pak Mahfud MD, untuk mendalami tiga kasus utama," kata Said Iqbal dalam jumpa pers, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Penyelesaian Hukum Pelanggaran HAM Berat, Mahfud: Presiden Minta Kejagung Koordinasi dengan Komnas HAM

"Pertama, kami minta untuk untuk ditentukan, diputuskan, dan diselesaikan, kasus pembunuhan Marsinah. Kedua, kasus Munir, pembunuhan Munir," ujarnya lagi.

Ketiga, Said Iqbal mengatakan, tragedi Trisakti yang telah mengilangkan nyawa kawan-kawan mahasiswa.

Said menambahkan, Partai Buruh berharap besar bahwa tiga kasus ini bisa dituntaskan sehingga pengakuan negara atas sejumlah kasus pelanggaran HAM tidak hanya berhenti sebagai pengakuan, tetapi dapat diwujudkan penuntasannya sebagai bentuk implementasi.

Untuk diketahui, Marsinah merupakan buruh di PT Catur Putra Surya, Sidoarjo, Jawa Timur. Semasa hidup, ia dikenal vokal menyuarakan hak-hak kaum buruh.

Perjuangan Marsinah dihentikan setelah ia diculik, disiksa, diperkosa, hingga dibunuh pada 8 Mei 1993.

Baca juga: Said Iqbal Yakin Partai Buruh Menangi Pilgub Papua Tengah dan Sultra

Jenazah Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, sekitar 200 kilometer dari tempatnya bekerja, pada 9 Mei 1993.

Sementara itu, Munir Said Thalib, pendiri Kontras, tewas diracun dalam pesawat yang membawanya ke Amsterdam, Belanda, dari Jakarta pada 7 September 2004.

Pilot senior Garuda Indonesia, Pollycarpus Budihari Priyanto, telah dipenjara karena terbukti bersalah. Begitu juga mantan Dirut PT Garuda Indonesia Indra Setiawan.

Deputi V BIN (2001-2005) yang kini menjadi Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono, sempat menjadi tersangka lantaran diduga kuat terlibat dalam pembunuhan berencana sang aktivis HAM tersebut, tetapi belakangan divonis bebas murni.

Baca juga: Kementerian PUPR Akan Bangun Infrastruktur Terkait Penyelesaian Non-yudisial 12 Pelanggaran HAM Berat

Sementara itu, Tragedi Trisakti merupakan penembakan oleh aparat keamanan terhadap mahasiswa yang sedang unjuk rasa menuntut turunnya Presiden Soeharto dari jabatannya pada 12 Mei 1998.

Peristiwa ini menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dan melukai puluhan lainnya.

Empat mahasiswa yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Mereka tewas ditembak di dalam kampus, dengan peluru bersarang di kepala, tenggorokan hingga dada.

Baca juga: Deklarasi Capres Selasa, Partai Buruh Tak Tutup Peluang Munculnya Nama Ganjar, Anies, hingga Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com