JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Puan Maharani santer disebut sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres) terkuat dari PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024.
Memang, karier politik Puan terbilang moncer. Dia pernah duduk di eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), lalu kini di legislatif sebagai Ketua DPR RI.
Namun, banyak pihak menilai, cemerlangnya kiprah Puan karena darah biru mengalir di dirinya. Puan merupakan anak bungsu Megawati Soekarnoputri, pimpinan tertinggi PDI-P.
Baca juga: Puan: Capres PDI-P untuk Pemilu 2024 Tak Harus Saya
Oleh karenanya, sekalipun elektabilitas Puan rendah, Ketua DPP PDI-P itu dianggap punya hak istimewa untuk melenggang ke panggung pemilihan.
Namun demikian, tudingan ini dibantah oleh Puan. Sang putri mahkota mengaku tak dapat privilese terkait pencapresan, bahkan menyebut bahwa capres PDI-P tak harus dirinya.
Menurut Puan, status sebagai putri Megawati tak lantas mengantarkannya ke karpet merah pencapresan Pemilu 2024. Puan bilang, capres PDI-P tak harus dirinya sekalipun dia putri pemilik partai.
"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip Jumat (13/1/2023).
Meski begitu, Ketua DPR RI tersebut mengaku sempat deg-degan ketika menyimak pidato Megawati dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023) kemarin.
Sebabnya, dalam pidatonya Megawati berulang kali menyinggung soal pemimpin perempuan.
Baca juga: Puan Mengaku Deg-degan Pidato Megawati Banyak Singgung soal Perempuan, Ternyata Tak Sebut Capres
Puan sempat mengira sang ibunda hendak mengumumkan kandidat capres partai banteng untuk Pemilu 2024. Namun, nyatanya tidak demikian.
"Tadinya sudah deg-degan, aduh siapa nih yang mau disebut, siapa yang mau disebut, kok perempuan terus yang disebut, ya ternyata nggak ada yang disebut," ucap Puan.
Puan pun mengaku tak tahu menahu siapa kader PDI-P yang bakal ditunjuk Megawati sebagai capres dan kapan nama itu diumumkan. Seperti publik pada umumnya, dia juga penasaran dengan nama capres di kantong ketua umum PDI-P.
"Saya juga nggak tahu apa yang nantinya akan diputuskan oleh Bu Mega," tutur dia.
Sebagai putri Megawati, Puan mengaku tak punya hak istimewa. Ketua DPP PDI-P itu juga berkata, dirinya tidak pernah meminta jabatan apa pun ke sang ibunda.
Megawati dinilai mampu membedakan peran sebagai ibu maupun ketua umum partai tempat dia bernaung.