Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Harap Ada Kiai Jadi Presiden atau Wapres, Ikuti Jejaknya dan Gus Dur

Kompas.com - 13/01/2023, 19:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap akan ada kiai atau santri yang menjadi presiden atau wakil presiden Republik Indonesia di masa yang akan datang.

Ia menyebutkan, sejauh ini sudah ada kiai yang menjadi presiden dan wakil presiden, yaitu Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan dirinya sendiri.

"Harus ada kiai atau santri yang jadi presiden atau wakil presiden. Gus Dur sudah mulai, saya mengikuti walaupun cuma wakil presiden, nanti ada lagi presiden atau wakil presiden," kata Ma'ruf dalam Ijtima Ulama Nusantara di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Pesan Maruf Amin untuk PKB: Jangan Tinggalkan Politik Kiai, Nanti Kiainya Pergi

Menurut Ma'ruf, keberadaan kiai dan santri yang menjadi pemimpin nasional diperlukan untuk memberikan warna pada kehidupan bangsa Indonesia.

Ia mengutip pernyataan KH Hasyim Asyari yang pernah mewanti-wanti agar jangan sampai perpolitikan nasional kehilangan jiwa keagamaan.

"Kita memang berharap supaya jangan sampai negara ini sepi dari kiai," ujar mantan ketua Majelis Ulama Indonesia itu.

Oleh karena itu, Ma'ruf berpesan kepada PKB untuk tidak meninggalkan politik kiai dengan terus memperjuangkan aspirasi para kiai.

Baca juga: Cak Imin: Jika Proporsional Tertutup Diusulkan 4 Tahun Sebelum Pemilu, PKB Mungkin Setuju

Ia mengingatkan, PKB dibentuk pada 1998 untuk menjadi wadah gerakan politik para kiai yang saat itu belum tertampung di partai mana pun.

"Walapun ada dinamika, perkembangan, pembaruan, tapi politik kiainya jangan ditinggalkan. Sebab, kalau politik kiainya ditinggalkan, nanti kiainya pada pergi," kata Ma'ruf.

Ia mengatakan, sebagai wadah politik para kiai, PKB telah sukses mengantarkan ulama untuk menjadi presiden, yakni Gus Dur pada 1999.

Baca juga: Maruf Amin Harap PKB Tembus 3 Besar pada Pemilu 2024

Selain itu, PKB juga bagian koalisi yang mengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin untuk menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

"Karena ada PKB, Gus Dur jadi presiden, alhamdulillah waktu itu walau cuma 2 tahun, tapi yang penting jadi presiden. Kiai jadi presiden itu sudah luar biasa, saya ditakdirkan jadi wakil presiden," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com