Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Kini Kebal Covid-19, Epidemiolog: Belajar dari Kesalahan, Enggak Ada yang Kebal

Kompas.com - 06/01/2023, 19:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut Indonesia tidak kebal dari subvarian-subvarian baru Covid-19, termasuk subvarian Omicron yang saat ini merajalela di China.

Ia mengimbau semua pihak tetap waspada dan tetap menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Hal ini juga menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut Indonesia kebal dari subvarian baru Omicron sehingga belum ada pengetatan pintu masuk bagi warga negara asing dari China.

"Kalau dikatakan Indonesia kebal, ya balik lagi nanti ke era awal-awal. Jadi belajar lah dari kesalahan pemahaman, enggak ada yang kebal," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Tak Ada Anggaran Covid-19 di 2023, Nasdem: Kalau Belum Endemi, Harusnya Pemerintah Tetap Biayai

Apalagi, kata dia, mutasi subvarian baru Covid-19 semakin kuat. Virus-virus tersebut lebih mudah menginfeksi dan menginfeksi ulang masyarakat yang sudah terkena infeksi.

Bahkan, mampu menembus antibodi jika akselerasi vaksinasi masih begitu rendah. Beberapa varian baru, kata Dicky, mampu menyebabkan permasalahan jangka panjang di dalam tubuh.

Sakit yang muncul secara jangka panjang di dalam tubuh lantas berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

"Apalagi era saat ini, dengan keterbatasan vaksin dalam mencegah infeksi makin menurun, enggak ada kebal. Bicara dampak dari Covid-19 ini bukan bicara kematian keparahan lagi, tapi bicara potensi penurunan kualitas SDM manusia," tuturnya.

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak 6 bulan sampai 11 Tahun Diberikan secara Gratis

Selain itu, Indonesia memiliki potensi hiperendemi (hyperendemic) Covid-19.

Fenomena ini memunculkan kemungkinan Covid-19 akan naik lagi, utamanya jika tidak ditahan melalui penerapan protokol kesehatan dan akselerasi vaksin hingga dosis ketiga (booster).

Diketahui, hiperendemi merupakan kondisi di mana suatu penyakit muncul terus-menerus di wilayah geografis dan dalam intensitas yang lebih tinggi dibanding endemi.

"Kemungkinan Covid-19 akan naik lagi, ya ada. Ada kecenderungannya sih selain masih belum terkendali, sekarang ke arah hiperendemi. Dan ini yang terjadi di dunia, yang artinya tentu akan bisa terjadi dan berdampak ke Indonesia," ujar Dicky.

Baca juga: PPKM Dicabut, Epidemiolog: Ada Kemungkinan Kasus Covid-19 Naik Lagi

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait belum adanya pengetatan pintu masuk untuk warga negara asing, utamanya dari negara dengan kasus tinggi seperti China, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.

Budi menuturkan, ketiga varian yang ada di China dan mendominasi kasus sudah hadir ke Indonesia. Namun, varian-varian baru ini tidak menyebabkan kenaikan di dalam negeri karena imun masyarakat jauh lebih baik.

"Ini membuktikan apa? Bahwa memang varian-varian baru tidak bisa menembus sistem pertahanan masyarakat kita," kata Budi saat ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2022).

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com