Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 3 Anak Positif Virus Polio di Aceh Tak Bisa Dikategorikan Kasus Polio

Kompas.com - 25/11/2022, 20:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, tiga dari empat anak yang terdeteksi positif virus polio tidak bisa dikategorikan sebagai kasus polio.

Oleh karenanya, sejauh ini hanya ada satu kasus polio tipe 2 di Indonesia yang diumumkan pekan lalu. Anak berusia 7 tahun ini diketahui mengalami kelumpuhan dengan bagian paha dan betis yang mengecil.

Ketua Tim Kerja Imunisasi WUS, Surveilans PD3I dan KIPI pada Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Endang Budi Hastuti beralasan, ketiga anak lainnya tidak bisa dikategorikan sebagai kasus polio karena tidak adanya gejala lumpuh layuh.

"Hasil positif tidak bisa dikategorikan sebagai kasus polio karena tidak memenuhi kriteria. Terdeteksi adanya virus polio tapi bukan masuk masuk kasus polio," kata Endang dalam diskusi media Meet the Expert secara daring, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: 3 Anak di Aceh Positif Virus Polio, Tercatat Belum Vaksinasi Lengkap

Selain itu, Endang mengungkapkan, ketiga anak tersebut sehat.

Namun, virus polio tipe 2 pada ketiga anak itu ditemukan ketika Kemenkes mengambil sampel tinja sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Pengambilan sampel untuk diteliti diperlukan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi adanya transmisi dari lingkungan sekitar.

Diketahui, tiga anak ini memang satu wilayah dengan satu pasien yang sudah ditetapkan polio sejak awal kasus.

"Jadi memang yang kemarin diambil adalah anak-anak yang sehat. Kriteria dari sampel yang diambil adalah anak-anak yang bukan merupakan kontak erat kasus, sehat tanpa ada gejala lumpuh layuh akut dan ada di lingkungan yang sama," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes: Bertambah Dua Anak, Kasus Polio di Pidie Jadi 3 Orang

Lebih lanjut, Endang mengungkapkan, ketiganya tercatat tidak melengkapi vaksinasi polio, utamanya vaksin inactive polio vaccine/IPV.

Sebanyak dua orang anak di antaranya baru mendapat Oral Polio Vaccine/OPV. Sedangkan satu anak sisanya tidak pernah mendapat vaksinasi polio hingga saat ini berusia 5 tahun.

"Tiga anak ini yang terdeteksi virus, dua anak (usia) 1 tahun 11 bulan status vaksinasinya sudah lengkap. OPV tapi belum IPV. Anak usia 5 tahun status vaksin tidak lengkap," kata Endang.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan, ketiga anak tersebut tidak dimasukkan dalam kriteria kasus polio karena tidak memenuhi kriteria adanya lumpuh layuh mendadak.

Baca juga: Bandingkan dengan Kasus Polio, Keluarga Korban Pertanyakan soal Status KLB Gagal Ginjal Akut

Di sisi lain, upaya pemantauan terus dilakukan, termasuk upaya skrining dari rumah ke rumah, untuk memastikan tidak ada tambahan kasus lumpuh layuh yang belum terlaporkan.

Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan, penyakit Polio sangat berbahaya bagi anak karena dampaknya permanen seumur hidup, yakni menyebabkan kelumpuhan yang belum ada obatnya.

Namun, kondisi ini dapat dicegah dengan melalui imunisasi polio lengkap baik imunisasi tetes bOPV dan imunisasi suntik IPV.

“Oleh karena itu, kita harus lindungi masa depan anak anak kita dengan berikan vaksinasi imunisasi polio lengkap” kata Syahril.

Baca juga: Wapres: Jangan sampai Polio Jadi Pandemi seperti Dulu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com