Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Apresiasi Megawati dan SBY Duduk Satu Meja, Berharap Suasana Sejuk Jelang Pilpres 2024

Kompas.com - 16/11/2022, 15:59 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mengapresiasi kebesaran jiwa Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terlihat duduk bersama menikmati jamuan makan malam KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai, pertemuan itu membawa harapan yang baik bagi suasana politik menjelang Pemilu 2024.

"Ya saya pikir apa yang dicerminkan atau ditampilkan di G20 itu harapan kita juga bisa menjadi suasana yang sama, yang sejuk menghadapi Pileg dan Pilpres di 2024," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Wakil Ketua DPR RI itu berpandangan, momen kedekatan Megawati dan SBY juga merupakan berkah dalam KTT G20.

Baca juga: Kata Demokrat soal SBY dan Megawati Duduk Satu Meja, Sudah Lupakan Masa Lalu?

Pasalnya, Dasco menilai penyelenggaran G20 merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

"Dan tentunya ini adalah satu yang menunjukan satu kebesaran jiwa dan juga tentunya dalam acara yang besar ini, kita bersyukur bahwa pemimpin-pemimpin kita ini mengutamakan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan yang lain-lain," ujarnya.

Para tokoh nasional tampak menghadiri Gala Dinner G20 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Selasa (15/11/2022) malam. Tampak dalam foto: Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.Tim dokumentasi Jusuf Kalla Para tokoh nasional tampak menghadiri Gala Dinner G20 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Selasa (15/11/2022) malam. Tampak dalam foto: Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Di sisi lain, Dasco enggan mengomentari jika pertemuan itu dimaknai hal lain, terutama soal hubungan PDI-P dan Demokrat.

Diketahui, Megawati merupakan Ketua Umum PDI-P dan SBY Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Bahwa kemudian ada yang beranggapan, bahwa kemudian duduk-duduk itu ada interpretasi lain, ya saya enggak komentar. Karena itu adalah domain masing-masing parpol. Saya pikir saya tidak berkomentar lebih lanjut. Tapi, saya sangat mensyukuri bahwa para pemimpin kita itu bisa duduk satu meja," ucap Dasco.

Baca juga: Megawati dan SBY Duduk Satu Meja Nikmati Jamuan Makan Malam, Gerindra: Berkah G20

Sebelumnya diberitakan, Megawati dan SBY ikut hadir di acara jamuan makan malam para kepala negara G20 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Park, Bali, Selasa.

Keduanya hadir selaku tamu undangan. Pantauan Kompas.com, baik Megawati maupun SBY sama-sama memakai baju berwarna biru.

Megawati kemudian tampak duduk berdekatan dengan putrinya, yakni Ketua DPR Puan Maharani.

Ia kemudian tampak mengobrol akrab bersama dengan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Saat berbincang, wajah Megawati tampak ceria karena sering tersenyum dan tertawa. Prabowo juga tampak tertawa-tawa.

Lain halnya dengan Megawati, SBY tampak lebih banyak bercengkerama dengan para tamu negara. Salah satunya dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long.

Baca juga: Nasdem Nilai Gibran Berpeluang Dampingi Anies, Politikus PDI-P: Hanya Bisa Dijawab Megawati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com