Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Dinilai Bisa Pindah ke Gerindra-PKB karena Kepentingan Sulit Diakomodir Nasdem-Demokrat

Kompas.com - 04/11/2022, 17:23 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa bergabung ke koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurutnya, keputusan itu bisa diambil karena kepentingan PKS dinilai sulit diakomodir oleh dua calon mitra koalisinya, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

“Sejauh ini Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ‘calon pengantin’ bagi Anies Baswedan,” kata Ari pada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Di sisi lain, Ari memandang Partai Nasdem tak bisa banyak membantu PKS yang ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk mendampingi Anies.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, Nasdem-Demokrat-PKS Buka Komunikasi dengan Tokoh Selain AHY-Aher

Pasalnya, Partai Demokrat memiliki kursi di parlemen lebih banyak ketimbang PKS.

“AHY pun memiliki elektabilitas yang jauh lebih ‘perkasa’ ketimbang Ahmad Heryawan,” ujarnya.

Sebaliknya, Ari tak melihat bahwa PDI-P tertarik untuk bergabung bersama koalisi Gerindra-PKB.

Ia menduga partai pimpinan Megawati itu tidak akan mendapatkan banyak keuntungan jika bekerja sama dengan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

PDI-P dinilai bisa kesulitan mengajukan kadernya untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika bersatu dengan Partai Gerindra dan PKB.

Baca juga: Nasdem Ingin Deklarasi Koalisi 10 November, PKS: Pekerjaan Rumah Harus Tuntas Dulu

“Capres adalah kavling Gerindra dengan Prabowo, serta cawapres adalah jatah PKB dengan Cak Imin,” kata Ari.

“Justru, PDI-P akan punya daya tawar lemah jika masuk dalam koalisi tersebut,” ujarnya lagi.

Diketahui, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada dua partai politik (parpol) Parlemen yang bakal bergabung.

Komunikasi intensif sudah terjalin dengan parpol calon mitra koalisi tersebut.

Namun, Muzani masih merahasiakan nama pihak yang akan bergabung.

"Insya Allah sudah ada mulai pembicaraan. Warna-warna sudah mulai kelihatan, tapi warna-warna itu gelap lagi, kadang-kadang terang lagi, kira-kira seperti itu," kata Muzani ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Belum Ada Kata Sepakat soal Cawapres Anies, PKS: AHY, Aher atau Calon Lain Dikaji Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com