JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, bangun koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat masih perlu proses negosiasi.
Menurutnya, negosiasi itu perlu diselesaikan lebih dulu sebelum penentuan tanggal deklarasi koalisi.
Pasalnya, Partai Nasdem mengusulkan deklarasi koalisi dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2022.
“Kami menghormati usulan Partai Nasdem terkait deklarasi koalisi mendatang. Namun, kami berpandangan bahwa pekerjaan rumah di tim kecil PKS, Nasdem, dan Demokrat harus dituntaskan lebih dulu,” kata Kholid dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Belum Ada Kata Sepakat soal Cawapres Anies, PKS: AHY, Aher atau Calon Lain Dikaji Bersama
Kholid menjelaskan, ada tiga pekerjaan rumah yang mesti diperbincangkan calon mitra koalisi tersebut.
Pertama, terkait platform perjuangan. Kedua, bentuk pemerintahan ke depan. Ketiga, strategi pemenangan, termasuk pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Dari aspek cawapres, katanya, PKS masih mendorong mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Menurutnya, Ahmad merupakan kader terbaik PKS yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai capres yang diusung Partai Nasdem.
Baca juga: Soal Dukungan PKS ke Anies, Aher: Kalau Kata Pak Jokowi “Ojo Kesusu”
Namun, di sisi lain pihaknya menghormati usulan Partai Demokrat yang mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres bakal koalisi.
“Tentu kami akan membahasnya secara terbuka, rasional, dan objektif dengan mengedepankan rasa kebersamaan, mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan partai politik,” ujar Kholid.
Terakhir, Kholid menegaskan hasil negosiasi tim kecil ketiga parpol bakal dilaporkan ke majelis syuro PKS.
“Kami akan menunggu arahan dan keputusan final terkait koalisi dan dukungan capres, dan cawapres tersebut,” katanya.
Baca juga: Ada Isu PKS Ditawari Jatah 2 Menteri supaya Tak Dukung Anies, Ini Kata PDI-P
Diketahui, ketiga parpol tidak kunjung mencapai kesepakatan pembentukan koalisi. Meskipun, ketiganya mengaku telah menjalin komunikasi intensif dan membentuk tim kecil untuk semakin mengerucutkan pembahasan kerja sama.
Saat ini, bangun koalisi yang sudah terbangun untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kemudian, koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, dua koalisi tersebut juga belum mendeklarasikan paslon capres-cawapres yang bakal diusung.
Baca juga: Jubir PKS Bantah Ada Tawaran Dua Kursi Menteri untuk Jegal Anies Jadi Capres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.